Semoga Ki Ismoyo segera pinaringan kesehatan dan kesentosaan sehingga bisa membimbing para cantrik yang lagi mbeler dan kelekeran neng halaman padepokan..
Biasanya kalau mau bulan puasa
Hati rasanya senang banget..
Tapi kog waktu dibilang mau puasa baca rontal
Kog jadi sedih yach, hikss…
semoga ALLAH SWT memberikan kesembuhan untuk Ki ISMOYO, Amin…
Dengan tulus aku ikut berdoa, semoga Allah yang Maha Penyembuh segera memberi kesembuhan bagi Saudaraku Ki Ismoyo.
Ya Basyir, Ya Sami, Ya Allah, Ya Rachman, Ya Rachim, Ya Muhyi, Ya Malik, hamba mohon karuniailah kesembuhan bagi Saudaraku Ki Ismoyo yang telah engkau beri cobaan dengan dengan dirawat di rumah sakit selama 3 minggu. Berikanlah kepadanya kesehatan jasmani dan rochani, sehingga bisa bersilaturachmi lagi bersama kami. (al fatehah) Amin amin ya Rabulallamin.
On 12 Juli 2010 at 12:13 miss nona Said:
Ki Lelono, jangan2 polisi lalu lintas neh
soalnya sempet2nya nyatetin tulisan2 di kendaraan
apa sekalian tugas nilang yo? He5x
Bukan Diajeng Miss Nona, cuma iseng, kalau pagi berangkat kerja (bahasa kerennya mencari sepiring berlian), atau pulang kerja (bahasa sopirnya the me anak is three)
Lha pagi tadi, di lampu merah dari arah Jl. Senopati Kebayoran Baru ke arah Jl Sudirman, mobil pribadi di depan saya, pada kaca belakangnya tertulis:
Ya Tuhan, jadikanlah orang dibelakang mobil ini, menjadi orang yang sabar, tidak ngebut, tidak mendahului daku dari sebelah kiri. Maaf mobil ini mobil pinjeman….bla…bla….blaa dst dst, keburu lampu ijo….ya jalan..
quote: Ki Arema dan Pak Satpam hanya mengatur wedaran agar frekuensinya ajeg, tidak “datnyeng” (apa ta iku datnyeng). Agar silaturahmi tetap terjaga.
====
kapanpun waktunya wedhar, saya setuja-setuju saja ki. sing baku “kena dijagakaké”. kalau tidak salah pernah ada wara-wara kalau wedharannya tiga hari sekali, tapi dengan berbagai alasan, belakangan kacau lagi jadualnya.
secara pribadi saya lebih suka yang ajeg. terserah berapa hari sekali atau berapa kali sehari. sing penting ora “dhat-nyeng”.
kalau ketemu dhat-nya sih seneng-seneng saja, tapi kalo lagi ketemu nyeng-nya, wong waras bisa berubah jadi setrèss, ….
Akhir PBM 10 versi editing dan pengecekan:
.…..bergulung-gulung seperti angin pusara.
Akhir PBM 10 pada versi djvu:
…..Iapun telah mulai memasuki arena.
Setelah lelonojagad teliti, ternyata dua halaman versi editing hilang yaitu halaman 79 dan 80 pada versi djvu tidak tercetak pada versi editing.
Pesan lelono jagad,
Mungkin harus bersabar Ki, di tengah-tengah menderita sakit Ki Ismoyo harus “kepontal-pontal” demi memenuhi “ogrok-ogrok” cantriks and mentriks.Jadi kepada para cantriks and mentriks…..kudu mangerteni kondisi and situasi pengemban padepokan.
By the way: Ki Ismoyo, semoga Allah mengangkat penyakit yang diderita, sembuh sehat seperti sediakala.
Sugeng nDalu Ki Ajar pak Satpam,
coba PBM 11 nya saya teliti dulu apakah ada yang masih kelewatan atau tidak.
CARANYA CUKUP DICANTHOLKAN DI PINTU ATAU JENDELA GANDHOK, KALAU MAU DISLEMPITIN DIMANA GITU JUGA BOLEH, nanti tak ambil sendiri.
he…he…he….
@ Ki Mahamantri Bapak Satpam, berikut ini akhir PBM 10 versi editing dan pengecekan yang telah direvisi:
(Sesudah kalimat): .…..bergulung-gulung seperti angin pusara.
(dilanjutkan dengan kalimat di bawah ini sampai tamat jilid 10)
Betapa sulitnya berusaha untuk melepaskan diri dari kuasa kemampuan Pangeran Kuda Padmadata yang untuk beberapa lamanya justru berada di bawah kekuasaan mereka berdua.
Mahisa Agni yang berhadapan dengan pekatik muda itu beserta beberapa orang yang lain masih berusaha meyakinkan mereka bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa.
“Menyerahlah. Kalian tidak akan terlibat banyak pengkhianatan.”
“Lebih baik aku membunuhmu” geram pekatik muda itu “aku akan menyesal bahwa kadang-kadang aku masih juga berbaik hati kepadamu. Jika tidak kemarin aku membunuhmu, maka sekarang aku akan mencekikmu.”
Pekatik muda itu masih akan berbicara terus. Tetapi Mahisa Agni sudah jemu mendengarnya. Karena itu sebelum ia meneruskan kata-katanya, tiba-tiba saja terasa mulutnya menjadi sakit.
Ia tidak tahu, kapan Mahusa Agni itu bergerak. Namun tiba-tiba saja bibirnya bagaikan menjadi pecah.
“Sebuah peringatan” desis Mahisa Agni, “aku dapat berbuat lebih keras terhadapmu dan terhadap siapapun”
Pekatik muda itu bergeser surut. Ketika ia mengusap bibirnya, terasa tangannya menjadi hangat. Dalam cahaya lampu yang lamat-lamat ia melihat warna merah telah mengotori jari-jarinya.
“Darah” desisnya.
Namun dalam pada itu, iapun tiba-tiba berteriak, “Bunuh orang tua gila ini”
Beberapa orang yang memang di bawah perintahnya yang tersebar di istana itupun segera berloncatan maju. Namun satu demi satu mereka terlempar menjauh. Demikian mereka terjatuh, maka mereka merasa sulit untuk dapat bangkit kembali.
Demikian pula lawan Mahendra yang dikepung oleh beberapa orang. Bahkan tiba-tiba saja ia mendengar suara Ki Wastu, “Aku sudah berada di sini”.
Mahendra berpaling sejenak, sementara Ki Wastu berkata, “Maaf aku telah memasuki halaman karena aku mendengar keributan yang lamat-lamat.”
“Jadi keributan itu terdengar sampai di jalan di depan istana itu?” bertanya Mahendra.
“Tetapi tidak jelas. Karena aku sudah membayangkan apa yang terjadi, maka aku segera mengetahui, bahwa pertempuran telah terjadi.”
Mahendra mengangguk-angguk, sementara lawannya mengitarinya semakin rapat. Ketika beberapa orang menyerangnya, maka Mahendrapun berkata, “Jangan tergesa-gesa. Sebaiknya kalian memikirkan sekali lagi apa yang kalian kerjakan.”
Tidak seorangpun yang menjawab. Tetapi beberapa orang dari mereka telah terlempar, sementara yang lain tiba-tiba saja bagaikan dihentakkan oleh kekuatan yang luar biasa, sehingga mereka telah terlempar jauh.
Agaknya Ki Wastu pun tidak tinggal diam. Iapun telah mulai memasuki arena.
(Bersambung ke jilid 11).
Mudah-mudahan dapat membantu semua kadang padepokan.
Nanti saya coba bantu tambahkan ke gandok PBM-10/5
Hari ini Ki Arema nganglang Ke Tulungagung, sejak pagi, informasi terakhir sudah masuk Tlatah Singosari lagi.
Biar beliau istirahat dulu.
Selamat pagi Ki Arema, para bebahu, para sesepuh serta para kadang semua. Saya hadir menjenguk padepokan dan untuk Ki Ismoyo semoga Allah segera menyembuhkan dari Sakit dan cepat pulih, jangan lupa jangan kesehatan. Salaam.
monggo-monggo Ki sempu lan sedoyo cantrik PBM sumonggo kita sami dolan wonten gandok gen gandoke rada rejo, menawi rame lak ketingal sayuk, manggke menawi nyelaki wulan agustus sinten ngertos winten lomba
We..lha..tiwas kulo wis lomba ngudal udal ADBM 11..nganti moco Tundun malih…jebul sik dereng mulai tho ?…ra ilok ah …isin aku… hikssss
On 13 Juli 2010 at 10:32 lelono jagad said:
Selamat menjelang siang hari
lelonojagad moehoen idzin oentoek mendagel, kaloe loetjoe silahken ber he he he he he, kaloe tidak loetjoe ja biar sadjalah. Wong menggoejoe itu ora mbajar kok. Menggoejoelah sabeloem menggoejoe itoe dilarang.
Poli…tikus yang sering berbohong
Sebuah bis super mewah meluncur di jalan tol arah keluar kota, penuh berisi para politikus dari suatu partai yang akan berkampanye. Bus yang melaju dengan kecepatan tinggi itu tiba-tiba keluar dari jalur jalan tol dan langsung menabrak pagar pembatas jalan, terguling beberapa kali…………………………
BUMMMM…. terdengar suara keras dari arah bus itu menabrak pohon besar, terguling lagi beberapa kali, akhirnya terhenti di sebuah ladang milik seorang petani tua.
Pak tani tua segera bergegas menuju arah suara dentuman. Setelah menyelidiki apa yang terjadi, petani tua dan beberapa orang tetangganya dengan cepat menggali tanah membuat sebuah lubang besar dan mengubur semua politikus-politikus yang bergelimpangan di sekitar bus malang itu.
Beberapa hari kemudian, datanglah seorang sheriff (kepala kepolisian) lokal dan bertanya kepada pak petani tua, “Waktu sudara temukan mereka, Apakah mereka semua sudah tewas?”
Bapak Petani Tua menjawab, “Begini bapak sheriff polisi, pada waktu saya dan beberapa tetangga saya datang ke lokasi kejadian dan menemukan mereka, beberapa dari mereka menyatakan bahwa mereka benar-benar belum mati. Tapi bapak polisi, kita semua kan tahu, bahwa politikus-politikus dari partai itu sering berbohong, jadi mana mungkin ada orang yang percaya begitu saja?”
“Para politikus itu mengatakan bahwa mereka masih hidup, tapi karena seringnya mereka berbohong, ya penduduk disini menganggapnya mereka semua sudah mati. Coba pikir pak polisi, sudah mati saja masih sempat-sempatnya mereka berbohong, eh pakai pura-pura mengaku masih hidup lagi……, emangnya kita masih mau dibohongi terus-terusan?”
Kepala polisi : “Jadi ….., jadi mereka….waduh…????????????????”
mboten menopo-menopo Ki
banyak tawaran semakin baik
katanya: “sesama bis kota tidak boleh saling mendahului”, apalagi tabrak-tabrakan.
Yang mau di sana, monggo….., yang di sini, monggo…
Semua kadang padepokan marilah kita berdoa:
Ya Tuhan ampunilah kadang kami yang mendelik,/b>ken rontal PBM-11, sehingga membuat kami harus bermelototken kedua mata saya………
Kita nyanyi saja ya:
dua mata saya
hidung saya satu,
dua kaki saya pake sepatu baru…..
lho……………
Akhirnya sudah kepanggih, yang didelikken, di PBM–11.
He.. he doane Ki Widuro kokawon to Ki.
Mangke kadang-kadang sanes duko lho.
Sampun kuwatos Ki Widuro mangke kulo ingkang maos, Ki Widuro kantun kulo dongengi.
Sugeng enjang Ki
kalo ada yang pernah berkunjung ke pasar pagi di lembah UGM disana ada yang jual CD (bukan CD yang itu..)komik dan novel dlm bentuk digital (bener yo..?). ada kho ping ho, jepang,dll termasuk karya beliau SH Mintardja dlm bentuk kumpulan sak gebok.
tadinya mau beli cm kayanya lebih seru kalo tungguin wedaran kitab saja (sebenernya sih cari yang gratis…). yg lebih jadi pertimbangan tu kumpulan cerita sdauh dpt ijin dr ahli waris ato belum…wong poro bebahu padepokan ini saja yang tidak untuk tujuan komersial mesti minta ijin dulu..
Horee..horeee..!!
Nomer SIDJIII…!!
Begadang…jangan begadaaaang !!
Sugeng Siang Ki P Satepam, Ki Seno, Kisanak sedoyo…
He he he he, Ki Kartoj seneng banget neh
Aku Nomor 2 yo
Hikss..Jeng Miss Nona…
Jejer njihh…
sugeng siang..
coba nek di kantor boleh tidur yooo…
nguantuxxx poollllll…
huawwwahhhh…
Wah mbak Nunik pasti semalem nonton bola ya
Salam kenal mbak
Nonton bolanya di Ngawi langsung balik Sby….jadi masih ngantuk…
Gara2 Nobar, njihh..
Antri ning pojok ach ……
Hore… Nomer papat uwonge, nomer wolu njedule
mantep…kulonuwun…
Semoga Ki Ismoyo segera pinaringan kesehatan dan kesentosaan sehingga bisa membimbing para cantrik yang lagi mbeler dan kelekeran neng halaman padepokan..
Biasanya kalau mau bulan puasa
Hati rasanya senang banget..
Tapi kog waktu dibilang mau puasa baca rontal
Kog jadi sedih yach, hikss…
semoga ALLAH SWT memberikan kesembuhan untuk Ki ISMOYO, Amin…
Amien ya rabbalalamin.
Sugeng siang Ki Arema, Ki Satpam, Ki Ismoyo lan poro kadang sedoyo.
He .. he salamnya borongan padahal mestine cukup
Assalamualaikum Saudaraku semua.
Dengan tulus aku ikut berdoa, semoga Allah yang Maha Penyembuh segera memberi kesembuhan bagi Saudaraku Ki Ismoyo.
Ya Basyir, Ya Sami, Ya Allah, Ya Rachman, Ya Rachim, Ya Muhyi, Ya Malik, hamba mohon karuniailah kesembuhan bagi Saudaraku Ki Ismoyo yang telah engkau beri cobaan dengan dengan dirawat di rumah sakit selama 3 minggu. Berikanlah kepadanya kesehatan jasmani dan rochani, sehingga bisa bersilaturachmi lagi bersama kami. (al fatehah) Amin amin ya Rabulallamin.
On 12 Juli 2010 at 12:13 miss nona Said:
Ki Lelono, jangan2 polisi lalu lintas neh
soalnya sempet2nya nyatetin tulisan2 di kendaraan
apa sekalian tugas nilang yo? He5x
Bukan Diajeng Miss Nona, cuma iseng, kalau pagi berangkat kerja (bahasa kerennya mencari sepiring berlian), atau pulang kerja (bahasa sopirnya the me anak is three)
Lha pagi tadi, di lampu merah dari arah Jl. Senopati Kebayoran Baru ke arah Jl Sudirman, mobil pribadi di depan saya, pada kaca belakangnya tertulis:
Ya Tuhan, jadikanlah orang dibelakang mobil ini, menjadi orang yang sabar, tidak ngebut, tidak mendahului daku dari sebelah kiri. Maaf mobil ini mobil pinjeman….bla…bla….blaa dst dst, keburu lampu ijo….ya jalan..
Hiks….
tulisane kebanyakan yo..
Besok2 kalo lewat sudirman lagi
n ketemu mobil yang tadi distop dulu
Biar bisa rampung bacanya…He5x
quote:
Ki Arema dan Pak Satpam hanya mengatur wedaran agar frekuensinya ajeg, tidak “datnyeng” (apa ta iku datnyeng). Agar silaturahmi tetap terjaga.
====
kapanpun waktunya wedhar, saya setuja-setuju saja ki. sing baku “kena dijagakaké”. kalau tidak salah pernah ada wara-wara kalau wedharannya tiga hari sekali, tapi dengan berbagai alasan, belakangan kacau lagi jadualnya.
secara pribadi saya lebih suka yang ajeg. terserah berapa hari sekali atau berapa kali sehari. sing penting ora “dhat-nyeng”.
kalau ketemu dhat-nya sih seneng-seneng saja, tapi kalo lagi ketemu nyeng-nya, wong waras bisa berubah jadi setrèss, ….
mangga ki.
Kepada yth. Ki Senopati:
Akhir PBM 10 versi editing dan pengecekan:
.…..bergulung-gulung seperti angin pusara.
Akhir PBM 10 pada versi djvu:
…..Iapun telah mulai memasuki arena.
Setelah lelonojagad teliti, ternyata dua halaman versi editing hilang yaitu halaman 79 dan 80 pada versi djvu tidak tercetak pada versi editing.
Pesan lelono jagad,
Mungkin harus bersabar Ki, di tengah-tengah menderita sakit Ki Ismoyo harus “kepontal-pontal” demi memenuhi “ogrok-ogrok” cantriks and mentriks.Jadi kepada para cantriks and mentriks…..kudu mangerteni kondisi and situasi pengemban padepokan.
By the way: Ki Ismoyo, semoga Allah mengangkat penyakit yang diderita, sembuh sehat seperti sediakala.
Kepareng, nyara sakalangkong
He he …
ternyata masih kelewatan
pada saatnya akan diperbaiki.
Sugeng nDalu Ki Ajar pak Satpam,
coba PBM 11 nya saya teliti dulu apakah ada yang masih kelewatan atau tidak.
CARANYA CUKUP DICANTHOLKAN DI PINTU ATAU JENDELA GANDHOK, KALAU MAU DISLEMPITIN DIMANA GITU JUGA BOLEH, nanti tak ambil sendiri.
he…he…he….
@ Ki Mahamantri Bapak Satpam, berikut ini akhir PBM 10 versi editing dan pengecekan yang telah direvisi:
(Sesudah kalimat):
.…..bergulung-gulung seperti angin pusara.
(dilanjutkan dengan kalimat di bawah ini sampai tamat jilid 10)
Betapa sulitnya berusaha untuk melepaskan diri dari kuasa kemampuan Pangeran Kuda Padmadata yang untuk beberapa lamanya justru berada di bawah kekuasaan mereka berdua.
Mahisa Agni yang berhadapan dengan pekatik muda itu beserta beberapa orang yang lain masih berusaha meyakinkan mereka bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa.
“Menyerahlah. Kalian tidak akan terlibat banyak pengkhianatan.”
“Lebih baik aku membunuhmu” geram pekatik muda itu “aku akan menyesal bahwa kadang-kadang aku masih juga berbaik hati kepadamu. Jika tidak kemarin aku membunuhmu, maka sekarang aku akan mencekikmu.”
Pekatik muda itu masih akan berbicara terus. Tetapi Mahisa Agni sudah jemu mendengarnya. Karena itu sebelum ia meneruskan kata-katanya, tiba-tiba saja terasa mulutnya menjadi sakit.
Ia tidak tahu, kapan Mahusa Agni itu bergerak. Namun tiba-tiba saja bibirnya bagaikan menjadi pecah.
“Sebuah peringatan” desis Mahisa Agni, “aku dapat berbuat lebih keras terhadapmu dan terhadap siapapun”
Pekatik muda itu bergeser surut. Ketika ia mengusap bibirnya, terasa tangannya menjadi hangat. Dalam cahaya lampu yang lamat-lamat ia melihat warna merah telah mengotori jari-jarinya.
“Darah” desisnya.
Namun dalam pada itu, iapun tiba-tiba berteriak, “Bunuh orang tua gila ini”
Beberapa orang yang memang di bawah perintahnya yang tersebar di istana itupun segera berloncatan maju. Namun satu demi satu mereka terlempar menjauh. Demikian mereka terjatuh, maka mereka merasa sulit untuk dapat bangkit kembali.
Demikian pula lawan Mahendra yang dikepung oleh beberapa orang. Bahkan tiba-tiba saja ia mendengar suara Ki Wastu, “Aku sudah berada di sini”.
Mahendra berpaling sejenak, sementara Ki Wastu berkata, “Maaf aku telah memasuki halaman karena aku mendengar keributan yang lamat-lamat.”
“Jadi keributan itu terdengar sampai di jalan di depan istana itu?” bertanya Mahendra.
“Tetapi tidak jelas. Karena aku sudah membayangkan apa yang terjadi, maka aku segera mengetahui, bahwa pertempuran telah terjadi.”
Mahendra mengangguk-angguk, sementara lawannya mengitarinya semakin rapat. Ketika beberapa orang menyerangnya, maka Mahendrapun berkata, “Jangan tergesa-gesa. Sebaiknya kalian memikirkan sekali lagi apa yang kalian kerjakan.”
Tidak seorangpun yang menjawab. Tetapi beberapa orang dari mereka telah terlempar, sementara yang lain tiba-tiba saja bagaikan dihentakkan oleh kekuatan yang luar biasa, sehingga mereka telah terlempar jauh.
Agaknya Ki Wastu pun tidak tinggal diam. Iapun telah mulai memasuki arena.
(Bersambung ke jilid 11).
Mudah-mudahan dapat membantu semua kadang padepokan.
Terima kasih Ki.
Nanti saya coba bantu tambahkan ke gandok PBM-10/5
Hari ini Ki Arema nganglang Ke Tulungagung, sejak pagi, informasi terakhir sudah masuk Tlatah Singosari lagi.
Biar beliau istirahat dulu.
SEMOGA KI IS CEPAT SEMBUH, AMIEN
Ngantuk Biayeng, ilange ngantuk yen maca wedaran kitab pbm 11
matur nuwun Ki Arema ADBM 11 sambuk kula unduh
Cantolane ADBM 11 nylempit banget nggih
he he …
Tak tinggal topo kluyuran kok padepokan sudah berubah banyak …
Sugeng ndalu Ki Arema, dik Satpam dan para cantrik mentrik dan kabeh sing mekitik ……
Hore…
Pak De Ki Wid sampun rawuh.
oleh-olehe pundi?
Obat kuat !
Sugeng enjang Ki Widura dangu mboten ngabyantoro.
Sami sehat to Ki.
Pak Satpam.
Wonten pundi nylempitipun nggoleki wiwit bakdo subuh koq durung ketemu.
Ketiwasan tenan nyuwun pencerahan ki.
Selamat pagi Ki/Nyi/Ni “Said”
He he he he, yang nylempit rak ADBM toh bukan PBM.
Bener bukan Ki Mahamantri Rakrian Bapak Satpam ?
He he he he
Selamat pagi lagi.
Mboten Gaduk ilmune Ki,… dereng kepanggih
he he ….
diapusi Ki glagah_merah
taksih mangke siang Ki, saksampunipun srengenge lingsir mangilen.
He ehe ehe ehe he he he he he he
ADBM bukan PBM
eh…
Ki Lelono Sugeng enjing Ki.
ADBM……
bukan yang lain…….
[begitu kata iklan] he he he he
Nyuwun sewu Ki Satpam rumaos kulo kulo mboten ngapusi meniko, wong kulo matur ADBM 11 mboten PBM 11, lak nggih ADBM 11 nylempit tenan to
Wah Ki Glagah_merah pake ajian ngeles xixixi
SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSnapa niku mangsude
Assalamu’alaikum, selamat pagi
Maksudnya, Ki PA lagi sakaw tuch
nunggu rontal dari Pak Satpam xixixixi
saweranku wis tinompo miSS ???
he..he…he…
namung gumujeng kemawon koq ki,..sampun sawetawis gringgingen anggen kulo madeg dados pawongan mbelink………
he..he..heee..
Selamat pagi Ki Arema, para bebahu, para sesepuh serta para kadang semua. Saya hadir menjenguk padepokan dan untuk Ki Ismoyo semoga Allah segera menyembuhkan dari Sakit dan cepat pulih, jangan lupa jangan kesehatan. Salaam.
monggo-monggo Ki sempu lan sedoyo cantrik PBM sumonggo kita sami dolan wonten gandok gen gandoke rada rejo, menawi rame lak ketingal sayuk, manggke menawi nyelaki wulan agustus sinten ngertos winten lomba
We..lha..tiwas kulo wis lomba ngudal udal ADBM 11..nganti moco Tundun malih…jebul sik dereng mulai tho ?…ra ilok ah …isin aku… hikssss
Selamat menjelang siang hari
lelonojagad moehoen idzin oentoek mendagel, kaloe loetjoe silahken ber he he he he he, kaloe tidak loetjoe ja biar sadjalah. Wong menggoejoe itu ora mbajar kok. Menggoejoelah sabeloem menggoejoe itoe dilarang.
Poli…tikus yang sering berbohong
Sebuah bis super mewah meluncur di jalan tol arah keluar kota, penuh berisi para politikus dari suatu partai yang akan berkampanye. Bus yang melaju dengan kecepatan tinggi itu tiba-tiba keluar dari jalur jalan tol dan langsung menabrak pagar pembatas jalan, terguling beberapa kali…………………………
BUMMMM…. terdengar suara keras dari arah bus itu menabrak pohon besar, terguling lagi beberapa kali, akhirnya terhenti di sebuah ladang milik seorang petani tua.
Pak tani tua segera bergegas menuju arah suara dentuman. Setelah menyelidiki apa yang terjadi, petani tua dan beberapa orang tetangganya dengan cepat menggali tanah membuat sebuah lubang besar dan mengubur semua politikus-politikus yang bergelimpangan di sekitar bus malang itu.
Beberapa hari kemudian, datanglah seorang sheriff (kepala kepolisian) lokal dan bertanya kepada pak petani tua, “Waktu sudara temukan mereka, Apakah mereka semua sudah tewas?”
Bapak Petani Tua menjawab, “Begini bapak sheriff polisi, pada waktu saya dan beberapa tetangga saya datang ke lokasi kejadian dan menemukan mereka, beberapa dari mereka menyatakan bahwa mereka benar-benar belum mati. Tapi bapak polisi, kita semua kan tahu, bahwa politikus-politikus dari partai itu sering berbohong, jadi mana mungkin ada orang yang percaya begitu saja?”
“Para politikus itu mengatakan bahwa mereka masih hidup, tapi karena seringnya mereka berbohong, ya penduduk disini menganggapnya mereka semua sudah mati. Coba pikir pak polisi, sudah mati saja masih sempat-sempatnya mereka berbohong, eh pakai pura-pura mengaku masih hidup lagi……, emangnya kita masih mau dibohongi terus-terusan?”
Kepala polisi : “Jadi ….., jadi mereka….waduh…????????????????”
Pak Petani Tua: “Ya….. kami kubur semua”
Kepala polisi: “…???! ˆ-ˆ???!….”
lucunya….bintang 3
ktitiknya…bintang 4
lucu puwoll….
Lho…padahal wong mati kan ora obah ?
Yen obah medeni bocah
Yen urip medeni mentrik
yen mlumah medeni cantrik
He he he he, seperti biasanya
..O..
Seperti biasanya gojekane koyo ngono,
back to format awal
tapi masih kurang 1 yang belum coment
(Ki YuPram)he he he he
nGaCungke Jriji tangan
cantrik HADIR ni….!!!
TeLAt titik durung sampe
se-WULAN….he5
Pak ki Satpam, menurut issue sing gek HOT, sabenere msh tersedia PBM 11 & 12…
mbok diwedar sisan wae…sekalian nunggu asupan lontar soko ki Ismoyo
Nuwun sewu Ki Pandanalas, miturut pemanggih kula medare saenipun mboten sareng, kaping kalih, siang meniko kalih mangke sonten.
gandok baru belum buka, belum ada cover belum ada harapan
matur nuwun sampun ngundhuh Ki Arema
ning kepareng matur…(duka ora ya Ki Arema?)
bilih wonten padhepokan tetanggi, sampun wedar ngantos rontal 13…
nyuwun duka Ki Pak Satpam
nyuwun duka Ki Arema..
kula setya tuhu dados cantrik padhepokan PDLS lan GS..
namung mlampah-2 lha kok nemu rontal..
sugeng siang..
Ngendikane Ki Arema
mboten menopo-menopo Ki
banyak tawaran semakin baik
katanya: “sesama bis kota tidak boleh saling mendahului”, apalagi tabrak-tabrakan.
Yang mau di sana, monggo….., yang di sini, monggo…
sendika dhawuh Ki Pak Satpam..
Ki Arema pancen OYE…
sanajan wonten mrika sampun dua langkah di depan, ning ternyata ati tetep mawon wonten mriki…
marem yen dhelik-dhelikan…
mendheliki ling-ling (cantolan) rontal..
kaya detektif 007..
matur nuwun Ki Pak Satpam
matur nuwun Ki Arema
matur nuwun Ki Ismoyo
kapan diwedar yo, sakaw juga yo
Monggo PBM–11 ipun
serius ki…?
di titipken siapa..? nanti tak samperin.
lha niku, pun nempel
sampun ketemu ki…
setelah pake aji mendelik..
matur nuwun
Suwun ki ….pun ngunduh ….
Semua kadang padepokan marilah kita berdoa:
Ya Tuhan ampunilah kadang kami yang mendelik,/b>ken rontal PBM-11, sehingga membuat kami harus bermelototken kedua mata saya………
Kita nyanyi saja ya:
dua mata saya
hidung saya satu,
dua kaki saya pake sepatu baru…..
lho……………
Akhirnya sudah kepanggih, yang didelikken, di PBM–11.
He he he he. Selamet menjelang sore
jam sakmene termasuk SIANG….!!!
hikss, tumben pak SATPAM gak LALI
matur nuwun HADIR sedhiluk bablas
meneh ning TEGALan,
matur nuwun pbm-11nya.
Pak Satpam memang jagoan…
Suka taruh cantolan ditempat yang strategis
He he he he…
Matur nuwun kulo sampun ngunduh
Kulo injih sampun ngunduh kang Satpam, matur nuwun
Kulo njih matur nuwun….sampun ngunduh saking tempat sing strategis…..
enak nginthili miSS NN…hikss
upppssss….jebul ki Djojosm teng ngajeng kulo, percis wingkinge miSS NN…
blaik..kalah cepet
Sepuntene Ki, Sampun telas nembe matur
Matur nuwun Ki Arema,
Matur nuwun Ki Ismoyo
Matur nuwun Ki Satpam,
sampun ngrahabi pasugatanipun.
Aku isih kepontal-pontal nyusul sing ilmune wis nduwur …
Moga-2 persediaan cepet enthek, dadi aku iso nguber sing liyane … he he heee 🙂
Tak kira dina iki bakal nampa sing ana ukarane …ana tutuge…..!
jebul malah rontal sak ombyok langsung diwedhar….!
matur nuwun Ki Ajar pak Satpam.
gandhok enggal kapan dibukak nggih…??
Sugeng enjang Ki Arema
Nderek absen enjang.
He.. he doane Ki Widuro kokawon to Ki.
Mangke kadang-kadang sanes duko lho.
Sampun kuwatos Ki Widuro mangke kulo ingkang maos, Ki Widuro kantun kulo dongengi.
Sugeng enjang Ki
Doane menyesuaikan dengan panah sanderan dari Ki Arema ….
he he …
nembe napa niki?
nunggu bukaan gandok 12
nenggo titi wanci.
ingkang makaryo kersanipun makaryo rumiyin.
bikak gandok titi wanci (wekdal) ngaso siang.
(halah…, bener opo gak to basa ngono iku
kulo tak jogo slarakan gandok 12 mpun….antrine ben tertib..ora parenk nyerobot
selamat pagi agak kesiangan Ki Bapak Satpam
Ora parenk nakal
Ora parenk rewel
Mengko ibu rawuh
Mundut oleh2
Gedang karo roti..dst
hiksss…Kulo angsal nyrobot mboten Ki…
Pak Satpam
Gandok baru mau dibuka jam berapa?
Hamawi ya miSS miSS….2x
hamawi..hamawi..hamawiiiii…..
Weh weh weh ada yang qosidahan neh
Heheheh
isi daftar hadir…..
beberapa hari tanpa keterangan…
dipotong nggak, yach bonusnya..???
Matur nuwun katur Pak Satpam, Ki Arema, Ki Ismoyo.
PBM-11 sampun kulo undhuh.
kalo ada yang pernah berkunjung ke pasar pagi di lembah UGM disana ada yang jual CD (bukan CD yang itu..)komik dan novel dlm bentuk digital (bener yo..?). ada kho ping ho, jepang,dll termasuk karya beliau SH Mintardja dlm bentuk kumpulan sak gebok.
tadinya mau beli cm kayanya lebih seru kalo tungguin wedaran kitab saja (sebenernya sih cari yang gratis…). yg lebih jadi pertimbangan tu kumpulan cerita sdauh dpt ijin dr ahli waris ato belum…wong poro bebahu padepokan ini saja yang tidak untuk tujuan komersial mesti minta ijin dulu..
meskipun langit jayakarta sedang suram di pagi hari ini, namun saya tetap mengunduh kitab… 🙂
terima kasih, ki arema, ki ismoyo, ki pak satpam, dan para bebahu padepokan sekalian…
salam, sanak kadang cantrik dan mentrik semua…