HLHLP-081

sebelum>>| awal>>| lanjut>>

Laman: 1 2 3 4 5

Telah Terbit on 2 Januari 2011 at 00:27  Comments (107)  

The URI to TrackBack this entry is: https://pelangisingosari.wordpress.com/hlhlp-081/trackback/

RSS feed for comments on this post.

107 KomentarTinggalkan komentar

  1. Gandok pertama th 2011 …

    • absent …. masih ngantukkk

  2. Ora sido subuh. . .no 2 di tahun anyar

  3. Hadu …. durung mewedar kok langsung ditinggal sare …..

    Hadu barusan dikasih dua gebok kok ngogrok-ngogrog lagi ….

  4. selamat malam

  5. No 6

    • Bolu siji campur kweni
      Wolu siji dak enteni

      Omah loji okeh lelene
      Wolu siji endi rontale

      Jaran teji ndoro bei
      Wolu siji nggo tombo ati

      Pring reketeg gunung gamping gempal

  6. Sampurasun, wilujeng enjing, salam pangwanoh, wilujeng patepung deui,

    DONGENG ARKEOLOGI & ANTROPOLOGI

    MAGAWE RAHAYU MAGAWE KERTA [Bagian Kelima]
    (Bagian Pertama. Kawali I On 23 Desember 2010 at 01:51 cantrik bayuaji said: HLHLP 072)
    (Bagian Kedua. Kawali II On 25 Desember 2010 at 00:23 cantrik bayuaji said: HLHLP 073)
    (Bagian Ketiga. Kawali III On 28 Desember 2010 at 11:40 cantrik bayuaji said: HLHLP 076)
    (Bagian Keempat. Kawali IV On 31 Desember 2010 at 06:39 cantrik bayuaji said: HLHLP 079)

    ***

    SANGHYANG SIKSA KANDA (NG) KARESYAN {Parwa kahiji}

    [Wangsit Niskala Wastu Kancana Sang Maha Prabu Siliwangi Ratu Pakuan Guru Dewata Prana Sri Baduga Maha Raja Ratu Haji]

    ***

    Naskah Sunda Kuno Sanghyang Siksa Kanda (Ng) Karesyan, atau lazim ditulis Sanghyang Siksa Kandang Karesian adalah Kitab Perundang-undangan untuk menjadi seorang bijak dan suci, merupakan salah satu naskah peninggalan kebudayaan Sunda Kuno yang dijadikan rujukan dalam penelusuran kebudayaan dan sejarah Sunda.

    Sanghyang Siksa Kandang Karesyan sebuah naskah kuno yang tidak diketahui siapa penulisnya, dan ditulis dalam aksara Sunda Kuno, bercandrasangkala nora catur sagara wulan; nora (0) catur (4) sagara (4) wulan (1), yang berarti tahun 1440 Çaka atau 1518 M.

    Tercatat pada bagian akhir [Pupuh XXX]:

    {XXX}……ini kawuwusan siksa kandang karesian ngaranya, ja na pustaka nipun sang ngareungeupun. mula nibakeun sastra duk ing teja (di)wasa, huwus ing wulan katiga pun. ini babar ing pustakanipun: nora (0) catur (4) sagara (4) wulan (1)

    (Demikianlah yang dikatakan Siksa Kandang Karesian, semoga menjadi sumber pengetahuan bagi yang mendengarkan. Mulai menulis naskah waktu hari bersinar cerah. Selesai dalam bulan ketiga. Ini (tahun) selesainya pustaka: nora [0] catur [4] sagara [4] wulan [1] ) [1440 Ç atau 1518 M].

    Siksa Kandang Karesyan berisi gambaran tentang ajaran moral umum untuk kehidupan masyarakat pada masa itu, semacam ensiklopedi tentang pemerintahan, kepercayaan, kebudayaan, kesusatraan, pertanian, etika, kemiliteran, dan lain-lain dari masyarakat Sunda.

    Pokok-pokok ajaran kesejahteraan sejati dalam naskah Siksa Kandang Karesyan, sama dengan ajaran tentang tetekon hirup yang dikenal dalam yang dianut Batari Hyang – pembuat parit Galunggung, bahkan masih dijadikan ajarannya resmi pada jaman Prabu Siliwangi (1482-1521 M) yang bertahta di Pakuan Pajajaran.

    Naskah Siksa Kandang Karesyan ini ditulis pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja penguasa Galuh Pajajaran (1482-1521). Sri Baduga Maharaja adalah cucu dari Wastu Kancana, beliau lebih dikenal dengan gelar Prabu Siliwangi, beliau pernah di kedaton Surawisesa di Kawali, sehingga dapat disimpulkan, beliau mengetahui benar filsafat hidup jaman kakeknya.

    Sejaman dengan Sanghyang Siksa Kandang Karesyan, Tome Pires orang Portugis yang mengunjungi Pajajaran antara tahun 1513-1515 menyebutkan keadaan di Pajajaran sudah ramai, rumah rumah yang kokoh bertiang kayu beratap rumbia.

    Menurut Tome Pires Pajajaran mempunyai enam pelabuhan (bandar) yaitu Bantan (Banten), Pomdam (Pontang), Cheguide (Cikande), Tangaram (Tangerang), Calapa (Kalapa) dan Chemano (Cimanuk) pelabuhan yang paling timur. Perdagangan telah maju, kain, hasil pertanian, rempah-rempah dan lain-lain, begitupun persentuhan antar budaya telah terjadi akibat perdagangan di pelabuhan pelabuhan tersebut yang didatangi oleh berbagai bangsa.

    Siksa Kandang Karesyan penting ditranskripsi dan diterjemahkan untuk dijadikan salah satu sumber dalam penelitian, penulisan sejarah, kebudayaan, sastra, kesenian, kepercayaan dari masyarakat Sunda awal abad ke-16.

    Seorang arkeolog dan antropolog (Drs. Amis Sutaarga), telah berhasil mengupas isi naskah ini dalam penelitian sementaranya yang berjudul Prabu Siliwangi, atau Ratu Pakuan Guru Dewata Prana Sri Baduga Maha Raja Ratu Haji, yang bertahta di Pakuan Pajajaran dari tahun 1482 sampai dengan tahun 1521.

    Naskah Siksa Kandang Karesyan bukan merupakan suatu kisah atau cerita sebagaimana Carita Ratu Pakuan, bukan pula merupakan ‘ramalan’ seperti halnya Ramalan Jåyåbåyå, Sabdo Palon Nåyå Génggong, Darmogandul, Gatoloco, ataupun karya Raden Mas Ngabehi Rånggåwarsitå, Naskah Siksa Kandang Karesyan berisi petunjuk dan bimbingan hidup dan kehidupan manusia di dunia agar mencapai kebahagiaan (mapahayu) dan keunggulan, dan yang memberikan petunjuk (warahakna) atau petuah Sang Sadu (Sang Budiman), dan agar menjadi peringatan bagi semua orang.

    Dari isi naskah, Wangsit Sang Maha Prabu Siliwangi ini seyogyanya tidak hanya berlaku bagi para pejabat negara Kedaton Kawali atau Kedaton Pakuan dan rakyatnya pada masa itu, sekarangpun, bagi siapa pun terutama bagi para penyelenggara negara perlu mengetahuinya, dan tidak sekedar tahu, melainkan juga melaksanakan butir-butir wangsit Sang Maha Prabu Siliwangi itu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

    Inilah kalimat permulaan Kitab Sanghyang Siksa Kanda (Ng) Karesyan:

    {I}. ndah nihan warahakna sang sadu, de sang mamet hayu. hana sanghyang siksa kanda (ng) karesyan ngaranya, kayatnakna wong sakabeh. nihan ujar sang sadu ngagelarkeun sanghyang siksa kanda (ng) karesyan kayatnakna wong sakabeh.

    [{I}. Ya inilah yang akan diajarkan oleh sang budiman bagi mereka yang mencari kebahagiaan. Ada (ajaran) yang bernama Sanghyang Siksa Kanda (Ng) Karesyan untuk kewaspadaan semua orang].

    Dalam Sanghyang Siksa Kanda (Ng) Karesyan tersebut terdapat Nilai-nilai dan Pandangan Hidup Urang Sunda, yaitu :

    [1]. mahayu dora sapuluh.
    [2]. mikukuh dasa prebakti.
    [3]. pancaaksara guruning janma.
    [4]. mikukuh darma pitutur.
    [5]. ngawakan tapa di nagara.
    [6]. tri tangtu di nu reya.
    [7]. hirup cukup teu kaleuleuwihi.
    [8]. ulah pupujieun.
    [9]. panca parisuda.
    [10].ulah bohong, ulah maling, jeung pamali.
    [11].janma utama nu kapuji
    [12].trigeuing, dasa pasanta

    Berikutnya:

    ini sanghyang dasa kreta(1) kundangeun urang reya. Asing nu dek na(n)jeurkeun sasana kreta pakeuneun heubeul hirup, heubeul nyewana, jadiyan (2) kuras, jadiyan tahun (2) , deugdeug ta(n)jeur jaya prang, nyewana na urang reya.

    [Inilah sanghyang dasa kreta(1) untuk pegangan orang banyak. Siapapun yang hendak menegakkan sarana kesejahteraan agar dapat lama hidup, lama tinggal (di dunia). berhasil dalam peternakan, berhasil dalam pertanian(2), selalu unggul dalam perang, sumbernya terletak pada orang banyak].

    (1). dasa kreta, yaitu sepuluh kesejahteraan yang dicapai karena kemampuan menjaga sepuluh sumber nafsu.

    (2) jadiyan tahun , jadiyan = mudah jadi/tumbuh, berhasil; tahun = pohon, tanaman. ternak, hasil pertanian, dan hasil peternakan.

    ini byakta sanghyang dasa kreta ngaranya, kalangkang dasa sila, maya-maya(3) sanghyang dasa marga, kapretyaksaan dasa indriya na-keun ngretakeun bumi lamba di bumitan parek(4).

    [Inilah kenyataan yang disebut sanghyang dasa kreta. Bayang bayang dasa sila, maya-maya(3) sanghyang dasa marga, perwujudan dasa indera untuk mensejahterakan dunia kehidupan di dunia yang luas(4)]

    (3) maya-maya = bayang-bayang yang samar.

    (4) tan parek, arti sebenarnya adalah tidak dekat, jauh.

    ini pakeun urang ngretakeun bumi lamba, caang jalan, panjang tajur,paka pridana(5), linyih pipir, caang buruan. anggeus ma imah kaeusi, leuit kaeusi, paranje kaeusi, huma kaomean, sadapan karaksa, palana ta hurip, sowe waras, nyewana sama wong (sa)rat. sangkilang di lamba, trena taru lata galuma, hejo lembok tumuwuh sarba pala wo(h)wohan, dadi na hujan, landung tahun, tumuwuh daek, maka hurip na urang reya. Inya eta sanghyang sasana kreta di lamba ngarana.

    [Ini (jalan) untuk kita menyejahterakan dunia kehidupan, bersih jalan, subur tanaman, cukup sandang(5), bersih halaman bclakang, bersih halaman rumah. Bila berhasil rumah terisi, lumbung terisi. kandang ayam terisi, ladang terurus, sadapan terpelihara, lama hidup, selalu(6) sehat, sumbernya terletak pada manusia sedunia. Seluruh penopang kehidupan; Rumput, pohon-pohonan, rambat. semak, hijau subur tumbuhnya segala macam buah-buahan, banyak hujan, pepohonan tinggi karena subur tumbuhnya, memberikan kehidupan kepada orang banyak. Ya itulah (sanghyang) sarana kesejahteraan dalam kehidupan namanya].

    (5). sandang = paka pridana, dari paka yang berarti mempunyai, dan paridhana berarti pakaian.

    (6). selalu = sowe sebenarnya berarti lama.

    ini sanghyang dasa kreta nu dipajarkeun kalangkang sanghyang dasa sila(7), ya maya-maya sanghyang dasa marga ta, kapretyaksaan na dasa indriya. ini byakta:

    [Ini sanghyang dasa kreta yang disebutkan sebagai bayang-bayang sanghyang dasa sila(7), ya maya-maya sanghyang dasa marga, perwujudan dasa indera. Inilah kenyataannya]

    (7). dasa sila (lihat catatan no. 3 terjemahan)

    *** ***

    [1]. mahayu dora sapuluh [Pupuh I dan II]

    Manusia memiliki kodrat hidup di dunia sebagai makhluk ganda yang terdiri dari badan kasar dan badan halus. Karena itu, selama hidupnya manusia bergantung kepada dua badannya itu.

    Namun manusia pun memiliki intelektualitas atas dasar kemampuan dengan kadar yang berbeda-beda; demikian pula di dalam upaya untuk mencapai kesatuan dengan Sang Cipta diberi jalan tertentu sesuai dengan kemampuan manusia itu sendiri.

    Selain itu, manusia juga memilki naluri pengenal dan akal, perasaan dan rasa keakuan (ego) yang seluruhnya diperoleh dan diwujudkan ke dalam indriya (keinginan) disebut dasa indriya.

    Dasa indriya ini terbagi menjadi pancabudhi indriya meliputi ceuli (telinga/pendengaran), mata (mata/penglihatan), kulit (kulit/perasa), letah (lidah/pengecap) dan irung (hidung/penciuman); dan pancakarma indriya, sebagai penggerak yang meliputi sungut (mulut), leungeun (tangan), suku (kaki), tumbung atau payu (dubur, pelepasan), bhaga (kelamin perempuan) dan purusa (kelamin laki-laki).

    Bagian-bagian tubuh yang disebut dengan dasa indriya inilah yang dapat mendatangkan bencana atau bahagia sejahtera, dan ajaran tentang ini adalah dosa dasa indera yaitu: mahayu dora sapuluh.

    Jika sepuluh bagian tubuh tersebut tidak dijaga dapat mendatangkan musibah (dora bancana) tetapi bila digunakan dengan benar dapat membawa kesejahteraan (dasa k[e]reta).

    Isi wejangan selengkapnya:

    {1}. {I}….. ceuli ulah barang denge mo sieup didenge kenana dora bancana, sangkan urang nemu mala na lunas papa naraka; hengan lamun kapahayu ma sinenggu utama di pangreungeu.

    ({1}. {I} …. Telinga jangan mendengarkan yang tidak layak didengar karena menjadi pintu bencana, penyebab kita mendapat celaka di dasar kenistaan neraka; namun kalau telinga terpelihara, kita akan mendapat keutamaan dalam pendengaran).

    {2}. mata ulah barang deuleu mo ma sieup dideuleu kenana dora bancana, sangkan urang nemu mala na lunas papa naraka; hengan lamun kapahayu ma sinenguh utama ning deuleu.

    ({2}. Mata jangan sembarang melihat yang tidak layak dipandang karena menjadi pintu bencana, penyebab kita mendapat celaka di dasar kenistaan neraka; namun bila mata terpelihara, kita akan mendapat keutamaan dalam penglihatan).

    {3}. kulit ulah dipake gulang-gasehan, ku panas ku tiris, kenana dora bancana, sangkan nemu mala na lunas papa naraka; hengan lamunna kapahayu ma sinengguh utama bijilna ti kulit.

    ({3}. Kulit jangan digelisahkan karena panas ataupun dingin sebab menjadi pintu bencana, penyebab kita mendapat celaka di dasar kenistaan neraka; tetapi kalau kulit terpelihara, kita akan mendapat keutamaan yang berasal dari kulit).

    {4}. letah ulah salah nu dirasakeun kenana dora bancana, sangkan urang nemu mala na lunas papa naraka; hengan lamunna kapahayu ma sinengguh utama bijilna ti letah.

    ({4}. Lidah jangan salah kecap karena menjadi pintu bencana, penyebab kita mendapat celaka di dasar kenistaan neraka; namun bila lidah terpelihara, kita akan mendapat keutamaan yang berasal dari lidah).

    Bandingkan dengan: Ajiníng diri iku dumunúng ånå ing lathi.

    {5}. irung ulah salah ambeu kenana dora bancana, sangkan urang nemu mala na lunas papa naraka; hengan lamun kapahayu ma sinengguh utama bijilna ti irung.

    ({5}. Hidung jangan salah cium karena menjadi pintu bencana penyebab kita mendapat celaka di dasar kenistaan neraka: namun bila hidung terpelihara, kita akan mendapat keutamaan yang berasal dari hidung).

    {6}.sungut ulah barang carek kenana dora bancana na luna papa {II}naraka; hengan lamun kapahayu ma sinengguh utama bijilnya ti leungeun.

    ({6}. Mulut jangan sembarang bicara karena menjadi pintu bencana di dasar kenistaan {II}neraka; namun bila mulut terpelihara. kita akan mendapat keutamaan yang berasal dari mulut).

    {7}. leungeun mulah barang cokot kenana dora bancana na lunas papa nara¬ka; hengan lamunna kapahayu ma sinengguh utama bijilna ti leungeun.

    ({7}. Tangan jangan sembarang ambil karena menjadi pintu bencana di dasar kenistaan neraka; namun bila tangan terpelihara. kita akan mendapat keutamaan yang berasal dari tangan).

    {8}. suku ulah barang tincak keuna dora bancana na lunas papa naraka; hengan lamunna kapahayu ma sinengguh utama bijilna ti suku.

    ({8}. Kaki jangan sembarang melangkah karena menjadi pintu bencana, penyebab kita mendapat celaka di dasar kenistaan neraka; namun bila kaki tcrpelihara. kita akan mendapat keutamaan yang berasal dari kaki).

    {9}. payu(8) ulah dipake keter(9), kenana dora bancana na lunas papa naraka; hengan lamunna kapahayu ma sinegguh utama bijilnya ti payu.

    ({9}. payu = tumbung(8) jangan dipakai keter(9), karena menjadi pintu bencana di dasar kenistaan neraka; namun bila tumbung terpelihara, kita akan mendapat keutamaan yang berasal dari tumbung).

    (8). payu (sansekerta) = tumbung. Tumbung adalah lubang pelepasan atau dubur. Secara umum searti atau bagian dari cungap.

    Sedangkancungap yang dalam bahasa Jawanya adalah babahan håwå sångå, artinya sembilan lubang dalam tubuh manusia pintu masuknya hawa nafsu yaitu dua mata, dua lubang hidung, dua telinga, satu mulut, satu lubang pelepasan dan satu lubang kemaluan.

    (9). keter – hubungan seksual sejenis (homo sexual, lesbian);

    {10}. bhagapurusa(10) ulah di pake kancoleh kenana dora bancana na lunas papa naraka; hengan lamunna kapahayu ma sinengguh utama bijilna ti baga lawan purusa.

    ({10}. Bhaga-purusa (10) jangan dipakai berzina, karena menjadi pintu bencana, penyebab kita mendapatkan celaka di dasar kenistaan neraka; namun bila baga-purusa terpelihara, kita akan memperoleh keutamaan darinya).

    (10) Bhaga-purusa; bhaga adalah kemaluan wanita; sedangkan purusa adalah kemaluan laki-laki.

    Itulah yang disebut dasa k[e]reta. Kalau sudah terpelihara pintu (nafsu) yang sepuluh, sempurnalah perbuatan orang banyak. Demikian pula perbuatan sang raja.

    ***

    Nuhun, sakieu heula dongeng Sanghyang Siksa Kanda (Ng) Karesyan parwa kahiji.

    Sampurasun

    Cantrik Bayuaji

    • Kulo koq dereng dong njih…terutama point2 terakhir niku

    • Matur nuwun Ki Bayuaji, dongengipun sampun kulo simpen.

  7. Hadu du.. du…duh.. duh, belum ada wedaran ya.
    Matur nuwun Ki Bayu wejangannya.

  8. Sugeng enjing….

    Ngisi daftar hadir dulu ah… sebelum melanjutkan laku.

  9. Esuk2..grimis2…mbakar jagung…nyamleng tenan

  10. Nanging yen grimis biasane kayune teles Ki Pandanalas.

    • Mbakare mboten ngangge kayu ki, tapi nganggi larahan godong2

  11. nderek ngisi daftar hadir

  12. Met Pagi Semuanya…. Sugeng enjing Pak SAPAM….

    • Sugeng enjing Bah

  13. Haduuu,
    Matur nuwun Ki Panji Satrio, ……. sampun didamelaken gandok kangge nunut ngeyub. Jawahipun jam pinten Ki?

    • Ja$ gatel kirang kukur ki

      • ki pandan senengane nggon ngisor-ngisor, yen dibukakke opo yo wani tenan ngukure.

  14. Selamat pagi menjelang siang, pagi yang sepi

  15. Kata ki satpam
    hadu…..
    sudah ngantuk, karena sejak sore tadi baru berhasil membuat gandok ini.
    nanging nduwur ngantuk ngisor ngamuk

    • ki jabrik senengane nggon ngisor-ngisor, yen dibukakke opo yo wani tenan ngamuk.

  16. asslamu’alaikum slm…
    selamat siang………
    koq sampun rame sajakke..

    • Kusumaning ati duh wong ayu kang dak anti2
      Mung tekamu biso gawe tentreming atiku
      Biyen nate janji dak ugemi nora bakal lali
      Trus kelingan jroning ati sak bedahing bumi

      Kadung koyo ngene saiki piye karepe malah mirangake
      Manis pambukane koq pait tibo mburine malah nganyelake

      Amung pamujiku mugo2 raono rubedo
      Sapungkure nggonmu lungo ora kondho2

      • udan2 moco luapan hati seseorang,ora tambah adem…tapi dadi ngenes..mesakke temen
        banjur kelingan karo nasib koncoku…
        kabeh kuwi mesti ono alasane…..

        • Aku ancene seneng sing kenes tur kenyes koq jeng…mangkane NGENES

  17. Sugeng siang…

    Ki Satriya Pamedar mboten mempan dipun-ogrok-ogrok…
    amargi sampun kagungan ajian tameng waja lan lembu sekilan, dados mboten perlu diogrok-ogrok..
    mangke yen sampun wancinipun rak diwedar, sak bonus-bonusipun ing warsa enggal…

    …niki mboten kalebet ngogrok-2 lho Ki…

    • jadikan tahun ini lebih baik dari tahun kemarin, berikan bonus tahun ini lebih banyak dari kemarin agar kamu semua menjadi orang yag termasuk orang yang beruntung. Jika bonus tahun ini sama dengan tahun kemarin maka kamu termasuk orang yang rugi, lebih-lebih jika bonus tahun ini lebih sedikit dari tahun kemarin maka termasuk yang celaka. Oleh karena itu dari piweling diatas maka bonus hari ini lebih banyak dari bonus kemarin

      • he he ….

        ada juga akalnya.

        tetapi, bonus membuat orang jadi malas (malas ngogrok).
        jadi, yang baik itu kalau tidak ada bonus, sehingga membuat orang jadi rajin (ngogrok). Jika perlu, wedaran diundur jadi tiga hari sekali, agar upayanya (ogrokannya) lebih dahsyat lagi.

        gitu…….

        • ki satpam ada-ada aja, semakin tua harus dikurangi ngongrok nanti aktivitas lain jadi terbengkalai lho ki

        • nGGer Satpam njaluk diogrok-ogrok kathok-2 …. hiks, gaswat …

  18. 1000 Dino

    Rasane lemes awak iki koyo tanpo doyo
    Naliko layangmu tak woco atiku koyo ra percoyo
    Tak enteni rino klawan wengi suk kapan anggonmu bali
    Nganti ra kroso wes sewu dino nggonmu pamit lungo

    Salahku opo dosaku opo kowe tego nggandheng prio liyo
    Aku ra ngiro lan ora nyono yen atimu ra koyo ayumu

    • mentrik-e podho mblayu ngrungokke pdls ndhandhanggulo…..

      • Mungkin dewa 1000 cinta gek nyamperin awakku…
        Gagal maning…gagal maning
        Mentrike podho mlayu ngibrit…pdhl aku ki khan sih “sweet seventy”

        • mentrik endi sing gelem nyedhak ki,lah wong wis uwanen kuwabeh…
          sing wonten niku sweet seventeen njih…
          aki2 niki koq ancen kecenthilan,kulo mboten saged mbayangke nom2ane,lak nglamisi ae anane…

          • ooo…kelawik jeng…

            kulo malah sing dilamisi….

            ojo sok gampang
            janji wong manis
            yen tho amung lamis……

  19. Sing durung ngisi buku hadir ….. monggo …
    Jam semene wis isih sepi …. !

    • Sendiko Ki, wau enjing sampun sowan nanging kesupen ngisi daftar hadir.

  20. nunut ngiyup….

  21. naliko rotalmu tak tompo
    atiku dadi entuk tombo
    amargo dadekake gembiro

    • Asmane ki Widuro
      Remene mangku wanito
      Cacahe ono limo
      Wudo sedoyo tanpo busono
      Nek ra percoyo
      Lik Satpam takonano

  22. Maaf para kadang sedoyo,
    sampai saat ini, kami belum juga sampai di Padepokan tercinta ini, karena tapa grame yang tengah kami laksanaken, banyak menghambat perjalanan pulang kami.

    tertanda,
    Mahesa Kompor

  23. Banyak sedikitnya sumbangsih mesti disyukuri, tanpa ada yang sedikit yang banyak tidak mungkin terwujud.
    Cover rontal hlhl_081 berupa photocopy sehingga memohon bantuan dari Ki Dino.

    Cover hlhlp_081 merupakan sumbangsih dari Ki Saifuddin .

    Terima kasih Ki Dino

    • Saifuddin

  24. masih spi, masih podo belum bali

    • Tambih setunggal Ki Bancak…
      Nembe ngonconi nyaine oprek oprek nang dapur

  25. Durung. . .?

  26. Ketika perang Baratayudha, Yudhistira harus menghadapi Prabu Salya, yang terpaksa harus memihak Kurawa, dalam pertempuran yang seru.

    Setiap Yudhistira meningkatkan ajian untuk menghadapi ajian Candabhirawa yang ditrapkan Prabu Salya, raksasa Bajang produksi ajian Candabhirawa malah menjadi semakin banyak dan ganas.
    Yudhistira semakin terdesak…..!!!

    Seperti biasa, Prabu Kresna sebagai penasehat Pandawa mengirimkan aji pameling kepada Yudhistira :
    “-Ngger Puntadewa, jangan kau lawan ajian pamanmu Salya dengan ngelmu jaya kawijayan. Lepaskan seluruh ajianmu, pasrah saja..! Hanya itu penangkalnya..!”

    Konon setelah Yudhistira mengosongkan batinnya dari segala ilmu kedigdayaan dan pasrah maka sirnalah semua raksasa Bajang produk ilmu Prabu Salya.
    Langsung rontok-tok…..100 % ambrol…..!!!

    Pramila menika Ki Ajar pak Satpam,
    kula mBoten badhe kumuwantun mateg ajian ogrok2, kula badhe pasrah kemawon, supados rontal enggal gogrok. 100 % ambrol-brol….brol….brol….brol.
    (lho kok patang rontal ? setunggal kemawon cekap Ki)

    he….he….he….
    sugeng dalu.

    • like this

      • Ki Sutajia, njenengan kebagian tugas mBisiki Ki Pandanalas supados pasrah kemawon.
        Dijamin Mentrik’e bakal nyedhak kabeh…!!

        • Kulo mpun nate pasrah….malah kedishikan wong liyo

          • ilmune wis bener..anggere pasrah..suwih suwih wadone yo bakal pasrah…

            tapi bar kuwi ojo pasrah terus..selak dipek wong liyo.. 😀

  27. hadu….tunggu tit

  28. tidur dulu … gentenan ronda gandok karo ki pdls…ngantuk berat

  29. matur nuwun diparingi cagak lèk.

  30. Hadu…. begitu Ki Gembleh pasrah, Pak SAPAM langsung klepeg-klepeg, njuk medar rontal…… matur nuwun.

    • ekalian absen nggo gandhok 82 ah….

  31. Matur Suwun kangge -ipun nya! Sampun diunduh!

    • “ipun” dan “nya” niku sami lho Ki Wid…

  32. Hadu…..matur nuwun.

  33. Ndherek ngunduh…matur tenkyu..

  34. Sugêng énjang pårå kadang, ing tlatah Nusantårå

  35. melu ngunduh rontal….matur nuwun.

  36. Suwun Ki-

  37. Lagi ngaturake atur panuwun, ngundhuhe wis mau bengi…

  38. Sugeng enjang, sugeng wiwit makaryo ing warso enggal 2011.

  39. tangkyu,……

  40. Wah …..! meskipun agak telat saya ingin dengan penuh ketulusan hati mengucapkan :

    SUGENG TANGGAP WARSO KI ISMOYO, KI DONOLOYO DAN MATUR NUWUN PANDONGANIPUN KAGEM KI/NYI SANAK SEDOYO…..

    Seminggu mboten absen..kulo nembe plesir saking Tegal, mbetawi, mbogor, mbandung, mataram….uenak puoll…!!!

    Sugeng enjing Ki Arema Ki P Satpam, Ki/Nyi Sanak sedoyo….

    • Enakkan oleh2 dari bogornya…?

      • Enak Jeng…roti unyil..mo ke pasir kuda kemaleman..mbandung molen kartikasari..mataram…buntil daun lompong (Ibu yang mbuat)..uenak tenan !…

    • Wah ketemuan sama Miss Nona dong?

      • Kemaleman Ki…dah mudahan lain hari…..hiksss

  41. Matur nuwun P. Satpam, sampun ngunduh.
    Sugeng enjing,
    Sugeng makaryo.

    • Kulo nggih sampun ngunduh Ki Panji Satrio Pamedar, matur nuwun sanget, ….. mugi karahayon tumrap panjenengan sakluwargi, Ki Ajar Arema Sakluwargi, lan Ki Ismoyo sakluwargi, ……. ugi poro sederek Cantrik-Mentrik Padhepokan PDLS sedoyo.

      • Amin…..
        matur suwun Ki,
        mugi-mugi inggih makaten ugi kawontenan Ki Truno sekeluarga.

  42. Bade laporan, tlatah kulon mendung gerimis rintik-rintik. Nanging Krakatau taksih aman.

    • nek IPO Krakatau kadose aman2 kemawon njih ki..

    • Pikantuk jatah nopo Ki Pandan?

  43. Suwe ora jamu ….. jamu godhong koro
    Suwe lehku nunggu…gandhok wolu loro

    • Suwe ora jamu ….. jamu godhong koro
      Jere ngaku jomblo …… jebulane bojone wis loro

      • keconangan ayake 😀

      • BOJO LORO niku nek pas uro2 bareng KD (Kang Didi Kempot)

  44. Assalamu’alaikum wr wb.
    Poro kadang sutresno pemaos serial Pelangi Di Langit Singosari ingkang, dahat kinurmatan.
    Sugeng enjang, …… sugeng pepanggihan malih wonten media gegojegan, media pasemon, media tuker kawruh, media pasinaon, …… media pasederekan. Mugi rahayu ingkang tansah pinanggih.
    Hiks, ….. tadi salah gandok.

    • Assalamu’alaikum, ikutan Ki TruPod ach…
      matur nuwun..

    • Nggih monggo kerso nderek kulo. Kerso tak gendong nopo? Biar Ki Pandan ngiri!.

      • kulo pasrah bongkokan nek mengsah ki Truno..

      • he he ….
        nek gendong menggendong kulo mboten tumut Ki.

        • mumpung ono Pak Lik…

          mbok senthong sebelahe dibukak tho Lik..

          neng kene wis desek2an

          • jare seneng suksukan…

          • kersane kebak rumiyin.
            lan malih, niki taksih wonten kebon ki.

            suk-sukan tambah enak, anget.
            angger mboten mbludak teng teras

            he he ….

        • Nek mung nggendong soko gandok 81 (wolu jie) menyang gandok 82 (wolu ro) tak jabani ki, … ngliwati gapuro, ….. ngliwati satpam sing kumise mbaplang,……. penthungane uireng mengkilap, ……!

          • Hikss…pentungane koq ireng mengkilat…nopo di lengani Ki….

          • iya yach, perasaan pentungan warnanya oranye…
            ojo digendong ki, mundak wae…hiks

          • ha..ha…ha….

            miss Nona biasane weruh pentungan sing Orange…

            sing ireng opo new year edition po ?

          • Special edition…..!

  45. Status FB salah seorang kawan yg kerja di Oman dan sedang berlibur di jakarta:
    Ya Rasul…mereka shalat sebagai mana kami shalat.. puasa sbg mana kami puasa.. zakat sebagai mana kami zakat.. tapi mengapa koneksi internet mereka 8 x lebih cepat??

    • 8x opo 82 ki ?

    • penduduk oman ada brp yeeee ?? bagi ajja bytes nya ga perlu kalkulator tu
      wew gitu ajja ko repot 😛

      • Kayanya ibadah/ ketaqwaan suatu negara tidak berhubungan dengan penguasaan teknologi/ IT yang dimilikinya.Penduduk Amerika yang shalat berzakat mungkin cuma berapa persen tetapi secara teknologi/ IT mereka jauh lebih maju dari pada kita. Lagi pula dari 8 asnad yang disebutkan dalam surat At Taubah ayat 60 tidak memuat peruntukan zakat tsb bagi fasilitas teknologi, kalau dari pajak mungkin iya. Dan lagi pula masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi koneksi internet. Saya kira komen teman ki SutaJ di FB hanya untuk menggelitik teman FBnya saja. Seperti komen ki PA yang ditujukan bagi mentrik padepokan juga selalu membuat kita semua tersenyum.
        Salam saking tlatah Bekasi

        • hehehe betul Ki…
          cuma prihatin aja dengan teknologi internet kita yg suka senut-senut…

          Salah satu dampaknya Ki Satpam beberapa kali kesulitan mencantolkan sesuatu…

          Karena itulah nggak tega kalau mau ngogrok2 rontal dan gandok… 😀

          Oh ya…maturnuwun dan 4 jempol buat Ki Satpam dan para bebahu yg selama ini ikhlas beramal kebajikan menyenangkan cantrik mentrik di padepokan ini… sehingga paling tidak kami di padepokan ini bisa sejenak ‘pause’ dari beban dan kepenatan kehidupan.. 😀

  46. Selamat siang, selamat tahun baru semoga di tahun ini padepokan tambah regeng,
    matur nuwun sampun ngundhuh

  47. Matur nuwun, sampun kulo undhuh.

  48. Wolu loro kapan dibuka’i
    Wolu loro tak enteni

    yo mung siji dadi panyuwunku
    aku selak kepingin mlebu

    wis rong dina olehku ngenteni
    gandhok anyar kanggo tamba ati

    (he…he…he….ketularan Ki Pls)

    • iya tuh ki, … sudah bolak balik nginguk masih kancingan rapet

  49. koneksi lagi LEMOT, bya-byar-byar PET
    niat arep mbuka gandok-082 kok yo akeh
    COBAne….he3 (pakDhe SATPAM)

    sabar Dhe diCOBA terus, pantang mundur
    gagal SIJI pake CARA yang laen…pokokE
    malem ini mBUKA,….!!!!


Tinggalkan Balasan ke arga Batalkan balasan