HLHLP-098

sebelum>>| awal>>| lanjut>>

Laman: 1 2 3 4 5

Telah Terbit on 2 Februari 2011 at 19:57  Comments (134)  

The URI to TrackBack this entry is: https://pelangisingosari.wordpress.com/hlhlp-098/trackback/

RSS feed for comments on this post.

134 KomentarTinggalkan komentar

  1. Sugeng dalu.

    • wih…, cepete rek

      • wih-wih…, cepete rek

        • Nuwun sewu Ki Gundul, ngrumiyini.

          • mangga ki Arga,

            selamat malam…bang wetan sisi tengah hujan deras ki,

          • Bang wetanipun wonten pundi Ki?. Malang, Suroboyo atau yang lain?

          • wetan Alas kidul segara
            tengah2-e blumbang ki,

            mangke kulo eMAIL mawon.

          • mBok kula ditepangke kalih
            tonggoneMAIL mawon Ki.

  2. Monggo …monggo …sampun manggung ki Gundul

    KUTUT MANGGUNG
    Wayahe wus lingsir …….wengi……..i……..i………..i
    Perkutute…….e……….e………arso……o……..o….o…..o…..o
    Muni….i….i……….i
    Ning plang….a……a……..a
    Kringa……a……a…….an
    Anggungnyo………..ma…………
    Ma…….a…….a………a……na…a…as…….a………a…….ti
    Hur ketekung…ku…..ng
    Ku……u…….ung
    Hur ketekung…ku…..ng
    Ku……u…….ung
    Monggo monggo monggo
    Monggo Monggo
    Monggo Monggo
    Allah Monggo Monggo
    Nggo monggo monggo monggo…o..
    Midanget eng….kang….
    Sa…a…a…ke….e….co
    Pramitro…kang….mi….i..
    Nulyo….o….o..
    Sugeng rawuhipun
    Sore sore yo lah bapak
    Perkutute njaluk ngombe
    Ya bapak bapakku dhewe
    Ombe…en mben omben
    Mben..omben omben
    Mben omben omben
    Mben nono ….e manuke kutut
    Atak omben omben omben ombe ono

    Setitik banyune towo
    Gones kenes sak solahe
    Paka…a….a….no…no
    Atak pakan tak pakan
    Pakan pakan …..an atak
    Pakan pakan pakan
    Pakan pakan nono
    e…..manuke kutut atak
    pakan pakan pakan pakan nono
    Setitik berase….ce..mpo
    Gones-gones wicarane
    Trahing noto trahi…..ng
    No…….to
    Yo bapak bapakku dhewe
    Trahing noto….risang
    Danang joyo mulo pancen
    Kewek kewek dhewe
    Mulo pancen kewek kewek dhewe
    Den prayitno sabarabg
    Ha you….se…mbrono
    Aduh…..tolae….wo….ng
    Bagu…us…yen ta weruh
    Yo lah bapak perkutute
    Manas manas a..aa..ti

    • kutut-e taksih kaDEMEN ki Suro, dereng
      purung manGGung.

  3. selamet malem ki sanak semua, ijinkan saya bergabung kembali setelah lama tidak singgah di padepokan ini…. Beberapa waktu saya habiskan menyantap kitab2 seri pelangi singosari hingga ke episode saat ini…

    • Slamet malem juga Ki,
      slamet dateng kembali,
      slamet menikmati gegojegan para Menggung.

      • Slamet malem juga Ki,
        slamet dateng kembali,
        slamet menikmati gegojegan para
        kutut ki Menggung.

  4. Kepada sanak kadang yang merayakan, punåkawan bayuaji dan keluarga besar bayuaji, mengucapkan:

    xin nian kuai-le 2562, gong xi fa chai

    selamat tahun baru di tahun kelinci emas, selamat dan semoga banyak rejeki

    Nuwun

    punåkawan

  5. selamat tahun baru, panjang umur dan banyak rejeki.

    • halaman undhuh baru sampai rontal-96 ki.
      mugi andadosna kawuningan.

  6. Hadir, didhisiki Ki GunduL.
    Sugeng dalu.

    • sugeng DALU ki Gembleh,

      nyuwun pirso napa njenengan mpun PIKET
      sambang Padepokan sebelah ki,

      • Sampun Ki,
        kangen kalih Ki MarT, sampun tigang dinten absent, mBok menawi nemBe kadhemen.

  7. Nuwun

    DONGENG ARKEOLOGI & ANTROPOLOGI

    ŞRĪ MAHĀRĀJĀDHIRĀJA KŖTANAGARA, CAKRAWALA MANDALA NUSANTARA
    [Waosan kaping-4]

    1. Waosan kaping-1: Singasari Menuju Puncak Kejayaan, Parwa ke-1. On 28 Januari 2011 at 17:33,HLHLP 095;
    2. Waosan kaping-2: Singasari Menuju Puncak Kejayaan. Parwa ke-2. On 31 Januari 2011 at 00:58, HLHLP 096;
    3. Waosan kaping-3: Şrī Mahārājādhirāja Kŗtanagara bertahta di Tumapel. On 1 Februari 2011 at 01:08, HLHLP 097;

    Ekspedisi Pamalayu [Perang melawan Melayu]

    Ekspedisi Pamalayu adalah sebuah operasi militer yang dilakukan Kerajaan Singasari di bawah perintah Raja Kertanagara pada tahun 1275-1293 terhadap Kerajaan Melayu Dharmasraya di Pulau Sumatera.
    Istilah Pamalayu bermakna “perang melawan Malayu.”

    Adalah Kertanegara, raja agung Singasari yang berjasa besar menghalau kekuatan asing untuk bercokol di bumi nusantara. Adalah sebuah nasionalisme yang tinggi. Berbeda dengan raja-raja Singasari sebelumnya, Prabu Kertanegara berniat memperluas daerah kekuasaan sampai ke luar Pulau Jawa. Gagasan pengiriman tentara ke Suwarnabhumi dapat dukungan penuh dari Mahisa Anengah, pengganti Raganata. Demikianlah diputuskan untuk mengirimkan tentara ke Melayu. Keputusan itu dilaksanakan pada tahun 1275 M, dengan pengiriman pasukan di bawah pimpinan Kebo Anabrang untuk menaklukan bhumi malayu.

    Siapa Kebo Anabrang?

    Prasasti Sarwadharma menyebutkan bahwa Patih Mahesa Arema dan Sang Ramapati (identik dengan Empu Raganata dalam Pararaton dan Kidung Harsawijaya ataupun Panji Wijayakrama), adalah penyangga politik ekspansif Kertanegara, bersama Mahisa Anengah, menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi.

    Kidung Panji Wijayakrama menyebutkan nama utusan Ekspedisi Pamalayu tersebut, yaitu Mahisa Anabrang atau Kebo Anabrang atau Lembu Anabrang (lahir: ? – wafat: 1295), yang artinya ialah “kerbau yang menyeberang”. Terdapat kemungkinan bahwa ini bukan nama asli, nama itu adalah nama “julukan” atau “paraban/panggilan”.

    Piagam Gunung Wilis (1269); menyebutkan bahwa perintah Raja Kertanegara ditampung tiga mahamenteri yaitu i hino, i sirikan dan i halu, kemudian perintah itu disalurkan kepada para tanda urusan pemerintahan negara Rakryan Patih Kebo Arema, Demung Mapanji Wipaksa dan Kanuruhan Ramapati.

    [Dongeng tentang jabatan-jabatan i hino, i sirikan dan i halu, serta tanda, juga jabatan-jabatan lain dalam tata pemerintahan Singsasari dan Majapahit akan diwedar pada kesempatan lain].

    Piagam Kampilan (bulan Kartika 1191Ç atau Oktober-November 1269), tercatat nama Patih Kebo Arema. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Kebo Anabrang identik dengan Kebo Arema.

    Dalam Record, tulisan pendeta Buddha I-tsing dari Kanton, yakni tulisan yang menerangkan lokasi-lokasi persinggahan I-tsing dari Cina – Asia Tenggara – India. Tertulis bahwa pelabuhan Melayu alias Jambi dalam abad ke-7 adalah pelabuhan penting untuk lalu lintas kapa-kapal yang berlayar dari dan ke Tiongkok.

    Boleh dipastikan bahwa pelabuhan itu dalam abad ke-13 masih mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk lalu lintas kapal yang berlayar dari dan ke Tiongkok.

    Demikianlah pelabuhan Melayu itu banyak dikunjungi oleh perahu-perahu Tiongkok, perahu-perahu kaisar Kubilai Khan. Pelabuhan Melayu menguasai pelayaran di Selat Malaka dan merupakan pangkalan untuk perluasan pengaruh Tiongkok di negeri selatan.

    Hal itu diketahui benar oleh raja Kertanagara. Maka, raja Kertanagara mengerahkan segala kekuatan tentara Singasari unruk merebut kekuaasaan di negeri Melayu pada tahun 1275, ketika kaisar Kubilai Khan masih sibuk dengan usahanya menguasai Tiongkok.

    Diuraikan dalam Kidung Panji Wijayakrama, bahwa ada pengerahan tentara ke negeri Melayu, melalui pelabuhan Tuban. mereka diantar oleh patih Mahisa Anengah dan Panji Angragani, dan tidaklah benar uraian Kidung Harsa Wijaya, bahwa pamalayu itu digerakkan oleh keinginan merebut putri Melayu yang akan dikawinkan dengan Raden Wijaya.

    Nagarakretagama mengisahkan bahwa tujuan Ekspedisi Pamalayu sebenarnya untuk menundukkan Swarnnabhumi secara baik-baik. Namun, tujuan tersebut mengalami perubahan karena raja Swarnnabhumi ternyata melakukan perlawanan. Meskipun demikian, pasukan Singasari tetap berhasil memperoleh kemenangan.

    Negarakretagama pupuh 41 (5) menyebut pengiriman tentara oleh Kertanagara untuk menaklukkan Melayu pada tahun 1197Ç atau tahun 1275M.

    …Nagasyabhawa saka sang prabhu kumon dunoma rikanang tanah ri malayu…

    [… Tahun Saka nagasyabhawa (1197Ç/1275M) Baginda menyuruh tundukkan tanah Melayu,…]

    Menurut analisis para sejarawan, latar belakang pengiriman Ekspedisi Pamalayu adalah untuk menghadang serbuan bangsa Mongol, yang pengaruh kekuasaannya telah meliputi hampir seluruh daratan Asia, termasuk kekaisaran Turki di Timur Tengah.

    Saat itu wilayah jajahan bangsa Mongol di bawah Kubilai Khan (atau Dinasti Yuan) sedang mengancam wilayah Asia Tenggara.
    Untuk itu, Kertanagara mencoba mendahuluinya dengan menguasai Sumatera sebelum datang serbuan dari pihak asing tersebut. Namun ada juga pendapat lain mengatakan bahwa tujuan dari ekspedisi ini adalah untuk menggalang kekuatan di Nusantara di bawah satu kekuasaan di bawah Singasari.

    Sudah pasti bahwa raja Kertanagara mendengar berita-berita tentang serbuan tentara Mongolia di negeri Annam dan Campa antara tahun 1280 dan 1287. Serbuan tentara Mongolia itu menyebabkan usaha raja Kertanagara memperkuat pembinaan persahabatan dengan negeri Melayu yang telah dikuasainya. Pada suatu saat, negeri Melayu pun akan menjadi sasaran serangan tentara Kubilai Khan.

    Demikianlah pada tahun 1286, berdasarkan prasasti Amoghapasa, raja Kertanagara mengirim arca Amoghapasa sebagai hadiah kepada raja Melayu Warrmadewa. Kedatangan arca itu diantar oleh pelbagai pembesar pemerintahan dari kerajaan Singasari.

    Pemberian arca itu dapat ditafsirkan sebagai pemberian çakti kepada raja Melayu. Pemberian çakti itu mengandung arti memperkokoh persahabatan untuk mengahadapi kemungkinan serangan tentara Kubilai Khan dari Tiongkok tersebut.

    Ekspedisi Pamalayu merupakan manifestasi gagasan cakrawalamandala raja Kertanagara sebagai ‘bumper’ atas hegeomoni Kubilai Khan di Asia Tenggara. Dengan demikian raja Kertanagara telah berupaya untuk membendung pengaruh Kubilai Khan, agar jangan sampai menjalar ke wilayah Nusantara.

    Untuk tujuan yang sama, raja Kertanagara mengirimkan putrinya, Dewi Tapasi, untuk dikawinkan dengan raja Campa. Campa dengan ibukotanya Panduranga merupakan benteng terdepan dan pertama untuk membendung pengaruh kekuasaan Kubilai Khan.

    Agar jangan timbul kekeruhan dalam negeri selama tentara Singasari bertugas di negeri Melayu, Ardaraja pangeran dari Kediri, diambil menantu oleh Kertanagara, serta raden Wijaya (Calon Raja Majapahit), panglima perang Singasari, dipasangkan dengan dua orang putrinya.

    Bila dilihat lebih dalam gagasan cakrawala mandala Kertanagara sebagai usaha membendung hegemoni Kubilai Khan atas Asia umumnya dan Asia Tenggara khususnya akan lebih berdasar dan bersumber pada watak ahangkara raja Kertanagara.

    Beliau sadar akan keagungan dan kekuasaannya. Tidak mau menyerah terhadap kaisar Kubilai Khan. Kesadaran akan keagungan itu menimbulkan keberanian untuk menanggulangi kekuasaan dan nafsu menjajah kaisar Kubilai Khan di wilayah Nusantara.

    Dalam Negarakretagama pupuh 42 (2), disebutkan bahwa Pahang, segenap Melayu, Gurun, Bakulapura, termasuk Sunda dan Madura tunduk di bawah kekuasaan Singasari. sehingga Tanah Jawa menjadi semakin cemerlang.

    Samangkana tikang digantara padangabhaya marek i jong nareswara
    Ikang sakahawat pahang sakahawat malayu pada manungkul adara
    Muwah sakahawat gurun sakahawat bakulapura mangasrayomarek
    Ndatan lingen i sunda len madhura pan satanah i yawa bhakti tansalah

    [Begitulah dari empat jurusan orang lari berlindung di bawah Baginda, Seluruh Pahang, segenap Melayu tunduk menekur di hadapan beliau, Seluruh Gurun, segenap Bakulapura lari mencari perlindungan, Sunda Madura tak perlu dikatakan, sebab sudah terang setanah Jawa].

    Dalam Negarakretagama pupuh 44 (3), dinyatakan bahwa semua raja-raja sampai Nusantra tunduk kepada cicit batara Girinata, yakni Sri Kertanagara.

    Sakweh ning natha bhakti weka ni weka bhataragirindratanaya
    Astam ri sri-narendra krtanagara tekeng nusantara manut……

    [Semua raja berbakti kepada cucu putera Girinata, Hingga seluruh Nusantara tunduk kepada kuasa raja Kertanagara,….].

    Dalam Panji Wijayakrama, tidak disebutkan kekuasaan raja Kertanagara di daerah seberang. Yang tersebut dalam pupuh VII/153 ialah kekuasaan raja Kertarajasa Jayawardana setelah pengusiran tentara Tartar dan sekembalinya tentara Singasari dari Melayu di bawah pimpinan Kebo Anabrang.

    Sedangkan politik perkawinan Kertanagara, baik kedalam mandala Singasari dan keluar, bukanlah usaha membendung hegemoni Kubilai Khan melainkan sebagai upaya peredam kemungkinan pemberontakan. Demikianlah landasan politik perkawinan didalam negeri merupakan persiapan keamanan kerajaan, pengelakan pemberontakan.

    Beberapa literatur menyebut sasaran Ekspedisi Pamalayu adalah untuk menguasai negeri Melayu sebagai batu loncatan untuk menaklukkan Sriwijaya. Dengan demikian, posisi Sriwijaya sebagai penguasa Asia Tenggara dapat diperlemah. Namun pendapat ini kurang tepat karena pada saat itu kerajaan Sriwijaya sudah tiada.

    Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365 juga tidak pernah menyebutkan adanya negeri bernama Sriwijaya lagi, tetapi melainkan bernama Palembang.
    Itu artinya pada zaman tersebut, nama Sriwijaya sudah tidak dikenal lagi.

    Catatan dari Dinasti Ming memang menyebutkan bahwa pada tahun 1377 tentara Jawa menghancurkan pemberontakan San-fo-tsi. Meskipun demikian, istilah San-fo-tsi tidak harus bermakna Sriwijaya.

    Dalam catatan Dinasti Song istilah San-fo-tsi memang identik dengan Sriwijaya, namun dalam naskah Chu-fan-chi yang ditulis tahun 1225, istilah San-fo-tsi identik dengan Dharmasraya. Dengan kata lain, San-fo-tsi adalah sebutan bangsa Cina untuk pulau Sumatera, sebagaimana mereka menyebut Jawa dengan istilah Cho-po.

    Nagarakretagama menyebut Melayu merupakan daerah bawahan di antara sekian banyak daerah jajahan Majapahit, dimana penyebutan Malayu tersebut dirujuk kepada beberapa negeri yang ada di pulau Sumatera dan Semenanjung Malaya.

    Babad Tanah Jawi menerangkan:

    Barêng Tanah Jåwå gêdhé panguwåsané, Prabu Kârtånagårå (1268 – 1292) kâlakon biså ngrusak kuthå Paséi, lan ngâjâgi Jambi, Palémbang, Riouw sartå kuthå kutha akèh ing Bornéo åpådéné pulo-pulo ing Moloko. Ing saantaraning taun 1275 lan 1293 wong Jåwå nglurugi tanah pagunungan Jambi mau yåiku tanah kang bésuké aran Mênangkabau. Lurugan iku diarani Pamalayu.

    Kawasan Melayu yang sebelumnya di bawah kekuasaan Sriwijaya sebagaimana tersebut pada Prasasti Kedukan Bukit yang beraksara tahun 682, dan kemudian munculnya Dharmasraya mengantikan peran Sriwijaya sebagai penguasa pulau Sumatera dan Semenanjung Malaya, seiring dengan melemahnya pengaruh Sriwijaya setelah serangan pasukan Rajendra Chola dari Koromandel, India sekitar tahun 1025, di mana dari Prasasti Tanyore menyebutkan bahwa serangan tersebut berhasil menaklukan dan menawan raja dari Sriwijaya.

    Kebangkitan kembali Kerajaan Melayu di bawah pimpinan Kamraten An Maharadja Srimat Trailokya raja Maulibhusanawarmadewa sebagaimana yang tertulis dalam Prasasti Grahi tahun 1183.

    Setelah kerajaan Melayu di Dharmasraya takluk dan menjadi daerah bawahan. Pada tahun 1286M Kertanagara mengirim utusan yang dipimpin Adwayabrahma membawa arca Amoghapasa sebagai tanda persahabatan dan hubungan diplomatik dengan Sri Baginda Raja Dharmasraya.

    Prasasti Padangroco, tempat dipahatkannya Arca Amoghapasa menyebutkan bahwa arca tersebut adalah hadiah persahabatan dari Maharajadhiraja Kertanagara untuk Maharaja Maharājādhirāja Śrīmat Śrī-Udayādityavarmma Pratāpaparākrama Rājendra Maulimāli Varrmmadeva. Sehingga jika ditinjau dari gelar yang dipakai, terlihat adanya pengaruh kekuasaan Singasari, sehingga dapat dikatakan bahwa Singasari telah menjadi atasan Dharmasraya.

    Babad Tanah Jawi mengabarkan pengiriman Arca Amoghapasa ini:

    Ing taun 1268 Prabu Kârtånagårå angganjar rêcå marang ratu ing Dharmmåçråyå (Darmåsråyå) ugå dumunung ing tanah Jambi, ing saikiné ora adoh karo Sungai Lansat. Karajan iku ing bésuké kâlêbu jajahan Majapait, rajané darah Warman jêjuluk Tribuwånå (Mauliwarman) kagungan garwå bångså Mêlayu, kang putriné (putrané putri) ayaké dadi garwané Radén Wijåyå biyèn.

    Prasasti Padangroco juga menyebutkan bahwa arca Amoghapasa diberangkatkan dari Jawa menuju Sumatera dengan diiringgi beberapa pejabat penting Singasari di antaranya ialah Rakryān Mahā-mantri Dyah Adwayabrahma, Rakryān Śirīkan Dyah Sugatabrahma, Samagat Payānan Hyańg Dīpankaradāsa, Rakryān Demung Mpu Wīra.

    Pada Prasasti Padangroco Amoghapasa, tahun 1208Ç atau 1286M, tertulis dengan terjemahan sebagai berikut:


    • Bahagia ! Pada tahun Çaka 1208, bulan Bādrawāda, hari pertama bulan naik, hari Māwulu Wāge, hari Kamis, Wuku Madaṇkungan, letak raja bintang di baratdaya …
    • …. tatkala itulah arca paduka Amoghapāśa Lokeśwara dengan empat belas pengikut serta saptaratana – tujuh ratna permata – dibawa dari bhūmi Jāwa ke Swarnnabhūmi, supaya ditegakkan di Dharmmāśraya,
    • sebagai hadiah Śrī Wiśwarūpa Kumāra. Untuk tujuan tersebut pāduka Śrī Mahārājādhirāja Kṛtanagara Wikrama Dharmmottunggadewa memerintahkan Rakryān Mahā-mantri Dyah Adwayabrahma, Rakryān Śirīkan Dyah Sugatabrahma dan
    • Samagat Payānan Hyańg Dīpankaradāsa, Rakryān Demung Mpu Wīra untuk menghantarkan pāduka Amoghapāśa. Semoga hadiah itu membuat gembira segenap rakyat di Bhūmi Mālayu, termasuk brāhmaṇa, ksatrya, waiśa, sūdra dan terutama pusat segenap para āryya, Śrī Mahārāja Śrīmat Tribhuwanarāja Mauliwarmmadewa.

    Saptaratna-tujuh ratna permata merupakan lambang seorang cakravartin. Semuanya dilukiskan pada alas arca Amoghapasa tersebut berupa kuda, cakra, permaisuri, ratna, menteri, hulubalang, dan gajah. Mungkin juga raja Kertanagara benar-benar mengirimkan seorang putri, dua orang pejabat, seeokor gajah, seekor kuda, senjata cakra, dan permata kepada raja Mauliwarmadewa. Setelah penyerahkan arca tersebut, Raja Melayu kemudian menghadiahkan dua putrinya, Dara Jingga dan Dara Petak, untuk dinikahkan dengan Kertanagara di Singasari.

    Chakravartin, Sansekerta bahuvrihi, secara harfiah “roda yang bergerak“, dalam arti “kereta yang diluncurkan di mana-mana tanpa halangan” bisa juga dianalisis sebagai instrumental bahuvrīhi “melalui siapa roda bergerak”, dalam arti “melalui siapa Dharmachakra (wheel of dharma) sudah berubah” (paling umum digunakan dalam agama Buddha dan Hindu).

    Cakkavatti (bahasa Pali), juga ditafsirkan sebagai “untuk siapa roda-dharma berubah” adalah istilah yang digunakan dalam agama-agama Hindu-Budha untuk penguasa universal yang ideal, yang beretika etis dan rama di seluruh dunia. Disebut sarvabhauma.

    Pada Jainisme, chakravartin yang ditandai dengan memiliki saptaratna, yaitu tujuh permata, yang terdiri dari, kuda, cakra, permaisuri, ratna, menteri, hulubalang, dan gajah.

    Selain itu, termasuk juga perdana menteri dan seorang putra (navaratna). Chakravartin adalah dianggap sebagai manusia yang ideal yang diberkahi dengan tiga puluh dua tanda utama dari keunggulan dan tanda-tanda kecil serta banyak keunggulan.

    Jainisme atau Jain Dharma adalah sebuah agama dharma. Agama ini termasuk salah satu yang tertua di dunia. Jainisme berasal dari India. Seorang Jain adalah pengikut para Jina, atau para penakluk spiritual. Mereka mengikuti ajaran 24 penakluk Jina yang dikenal sebagai Tirthankar (pembangun benteng).

    Seperti agama Hindu dan Buddha seorang Jain tujuannya ialah mencapai mokşa. Namun agak berbeda dengan Jainisme dari India ini.
    Pada Jainisme yang dianut oleh Prabu Kertanegara adalah sinkretisme Hindu dan Budha. Yogin sejati pengikut Tantrisme Subhuti.

    Dengan demikian karena beliau adalah penganut Jainisme, maka tepat sekali gelar abhiseka Prabu Kertanegara, yakni Sri Jnamasiwabajra, sebagai gelar raja setelah ditahbiskan sebagai Jina (dhyani Buddha), dan beliau disebut juga Bhatara Siwabuda.

    Menurut sumber dari Batak, pasukan Pamalayu dipimpin oleh Indrawarman, bukan Kebo Anabrang. Tokoh Indrawarman ini tidak pernah kembali ke Jawa, melainkan menetap di Sumatra dan menolak kekuasaan Majapahit sebagai kelanjutan dari Singasari. Mungkin, Indrawarman bukan pemimpin tertinggi ekspedisi Pamalayu, melainkan wakilnya.

    Jadi, ketika Kebo Anabrang kembali ke Jawa, ia tidak membawa semua pasukan, tetapi meninggalkan sebagian di bawah pimpinan Indrawarman untuk menjaga keamanan Sumatra. Nama Indrawarman inilah yang tercatat dalam ingatan masyarakat Batak.

    Dikisahkan bahwa Indrawarman bermarkas di tepi Sungai Asahan. Ia menolak mengakui kedaulatan Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya sebagai ahli waris Kertanagara. Namun, ia juga tidak mampu mempertahankan daerah Kuntu-Kampar yang direbut oleh Kesultanan Aru-Barumun pada tahun 1299.

    Indrawarman takut apabila kerajaan Majapahit datang untuk meminta pertanggungjawabannya. Ia pun meninggalkan daerah Asahan untuk membangun kerajaan bernama Silo di daerah Simalungun. Pada tahun 1339 datang pasukan Majapahit di bawah pimpinan Adityawarman menghancurkan kerajaan ini.

    ånå candhaké

    Dongèng tutugé: Şrī Mahārājādhirāja Kŗtanagara menghadapi pemberontakan Dalam Negeri. Runtuhnya Kerajaan Singasari.

    Nuwun,

    cantrik bayuaji

    Matur suwun Ki Bayuaji
    rontal sudah langsung di copas ke gandoknya.
    P. Satpam

    • Alhamdulillah, …… sudah keduluan Ki Bayu.
      Maturnuwun Ki, ……

    • Matur sembah nuwun Ki Bayu,
      kawula setya tuhu ngrantos candhak’ipun.
      Sugeng dalu.

    • Matur nuwun Ki Bayuaji, dongengipun sampun kulo simpen.

  8. Sambil nunggu wedaran Ki Bayuaji, …… senyum dikit donk!

    Drakula
    Onok drakula loro jenenge Bedhes ambek Blegedhus.
    Drakulo loro iki wis sak wengi gentayangan golek sesedothan gak oleh-oleh.

    Wis meh katene isuk Bedhes mbalik atik lambene abhang kabeh belepotan getih.
    Ndhelok ngono, Blegedhus malih purik, “Waduh awakmu kok isok oleh getih akeh ?”.

    “Awakmu kepingin tah ?. Ayo melok aku !!! ” jare Bedhes.

    Mari ngono drakulo loro iku miber bareng. Gak sui terus anjlok ndhik wuwungane
    omah.

    “Awakmu kethok cagak gendero ndhik ngisor iku ?” takok Bedhes.

    “Yo kethok rek !! Sing cedhake pos satpam iku se ,” jare Blegedhus .

    “Wah hebat awakmu . .” jare Bedhes.

    “Lho opoko masalae ? ” takok Blegedhus.

    “Soale aku mau gak kethok . .” jare Bedhes.

    • alesan thok, dhasar bedhes drakula nggragas, …

  9. nderek seba

  10. Lah Ki Truno durung-durung kok wis nabrak-nabrak opo bangsane gendruwo picek ?

    Sugeng dalu Ki.

    • Gendruwo mbelgedes

  11. mbel geduel bleh

    • Lho, …. sudah wedaran ?

      • Sampun Ki,
        Monggo dipadosi ndik gandok hlhlp-097.
        Ki Buyut ingkang kurang ajar sampun kecepeng ……

  12. Sugeng enjang P. Satpam, Ki Seno, Ki Ismoyo dalah poro cantrik sedoyo? E, lupa termasuk Mentrik Padepokan.
    Wah giliran liburan dino Kemis, durung podo wungu.

  13. Wes yah mene Ki Pandan durung mulai usil,
    Ki Suro durung mulai bengak bengok,
    mesti lagi kewaregen jenang kranjang alot.

    he…..he…..he…..
    sugeng enjang.

    • Wayah esuk…maem gethuk…manthuk2…,ngudang manuk…uhuk uhuk

      • Eh kleru nding…dikudang sing bener

        • Kok kok mboten mlebet penggalih, nJih …

  14. Hadiiirrr.
    Kok sepi nyenyet, sugeng siang Pak Satpam.

    • maklum libur 4 hari, mungkin para cantrik lan mentrik lagi balik kampung…

      • Kalau ditambah hari kejepit memang jadi 4 hari. Malaysia juga libur 4 hari njih Ki ? Sugeng siang Ki Laskar Sabrang Lor.

        • Nggih Ki,
          wonten ngriki Tahun Baru Cina sama dengan Idhul Fitri, sama sama libur umum 2 hari,soalnya warga Cina di Malay sini hampir 40% jumlah penduduk Malay, wedi diprotes Ki…

  15. Kulo libur sejam ………… ora acik …

  16. Aidididididiiiih……kita orang ELIT tidak bisa libur panjang panjang… ( ELIT = EKONOMI SULIT )

    IMBANGANA KATRESNANKU

    Saben dina mung ngalamun,
    Jroning sepi sepi samun.
    Amung tansah kadulu,
    Wewayanganku dhuh nimas wong ayu,

    linali tan bisa lali,
    Saya angreruji ati.
    Lelawane cah manis.
    Amung kumantil Ing panduking netra,

    Apa tega Sira ni mas cidro ing janji.
    Misahke katresnan jati
    Lamun mangkono Piye Katresnanku
    Piye Katresnanku

    Mongko nimas katresnanku
    Bebasane tan bisa tinuku
    Cundhuk lan prasetyamu
    Tak korbanake jiwa lan raga

    • kaum ELIT omahe MEWAH nduwe PILLA

  17. sugeng siang

  18. Warung POHONG pindah ke sini,
    sedia POHONG goreng, rebus maupun bakar.

    Sambil menunggu cantholan dipasang :

    Dalam perjalanan ke Kabuyutan Bumiarga, rombongan Padhepokan Bajraseta harus melalui hutan yang lebat dan masih banyak binatang buas di dalamnya terutama harimau.
    Ketika sampai di dalam hutan, Mahisa Murti yang berkuda di paling depan tiba2 memberi isyarat untuk berhenti, kemudian Mahisa Murti berdesis kepada Mahisa Pukat yang sudah berada di sebelahnya :

    “-Ssst, dengarkan baik2, sepertinya ada suara wanita yang sedang menangis-”

    ‘-Mari kita dekati dengan hati2″ bisik Mahisa Pukat.

    Perlahan lahan rombongan berkuda itu mendekat ke arah sumber suara tangis itu. Nampaklah Nyi Julia Perez sedang berjongkok sambil menangis sesenggukan.
    Mahisa Semu langsung meloncat turun dari punggung kuda dan berjalan mendekati Nyi JuPe, dan bertanya :

    “- Ada apa gerangan Nyi JuPe menangis di sini ?”

    “- Memang harimau di hutan ini kejam sekali, kemarin dia memangsa kakakku, dan hari ini teganya dia memangsa calon suamiku -” jawab JuPe sambil menangis sesenggukan.

    “- Kenapa Nyi JuPe tetap berada di hutan, bukankah lebih aman kalau kembali saja ke Kabuyutan..? -” Wantilan ikut bertanya.

    “- Oh tidak bisa…tidak bisa…” sergah Jupe, dan dia melanjutkan ucapannya
    “- Lebih baik aku mati di sini diterkam harimau daripada harus kembali ke Kabuyutan, di sana lebih mengerikan karena Ki Buyut dan para bebahu suka sekali POHONG, sehingga rakyat Kabuyutan menjadi semakin resah dan menderita-”

    Mendengar perkataan itu, Mahisa Murti berbisik kepada Mahisa Amping :
    “- Ingatlah hal itu Amping, kalau kekuasaan sudah dicemari dengan POHONG maka hal itu lebih ditakuti oleh warga Kabuyutan dibandingkan dengan keganasan harimau-”

    Cantrik Gembleh yang kebetulan juga diajak dalam rombongan berkuda itu mendekati dan mengelus elus kepala JuPe agar tenang, sambil berkata :

    “- Kalau begitu, daripada Nyi JuPe tetap tinggal di hutan, lebih baik ikut rombongan kami saja, nanti Nyi JuPe kami titipkan di rumah Ki Menggung. Pasti Ki Menggung tidak akan berkeberatan-”

    Sementara itu suasana di Kabuyutan sedang mengalami ketegangan yang luar biasa, walaupun tidak secara terbuka namun terasa sekali adanya persaingan antara Ki Buyut yang didukung para bebahu dengan Ki Saudagar Sirna yang kaya raya.
    Penyebab ketegangan yang mencekam warga kabuyutan itu adalah masalah TIMBANGAN.
    Kemarin Ki Buyut membeli sekilo cabai merah dari Ki Saudagar Sirna, namun Ki Buyut merasa curiga bahwa cabai yang dibeli beratnya tidak sampai sekilo.
    Mulailah para bebahu Kabuyutan kasak kusuk mengusut kecurangan yang dituduhkan kepada Ki Saudagar Sirna.
    Akhirnya hal itu sampai juga ke telinga Ki Saudagar, segera dia mengirim utusan yang menyampaikan pesan bahwa dia ingin menemui Ki Buyut.

    Setelah diterima di pendapa Kabuyutan dan duduk bersama Ki Buyut di atas tikar pandan yang bersih, mulailah Ki Saudagar Sirna berbicara :

    “- Begini Ki Buyut, saya mendengar desas desus bahwa Ki Buyut menuduh saya curang dalam berniaga. Sebenarnya satu kilo cabai merah yang Ki Buyut beli kemarin itu saya timbang menggunakan satu kilo POHONG yang saya beli dari Ki Buyut sebelumnya.
    Jadi kalau berat TIMBANGAN cabai merah itu tidak genap satu kilo, penyebabnya adalah ke-POHONG-an Ki Buyut juga. Apakah hal ini harus saya wara2kan kepada warga Kabuyutan …?-”

    Mendengar kata2 Ki Saudagar Sirna yang begitu tajam, Ki Buyut menjadi RAGU2, seperti biasanya, dan tidak berani bertindak lebih lanjut.
    Akhirnya pertemuan kedua tokoh Kabuyutan itu dilanjutkan dengan bersama-sama menikmati hasil POHONG yang selalu ditanam dan dirawat dengan baik.
    Konon warga Kabuyutan menjadi semakin resah karena semakin banyak tokoh2 yang berpengaruh di Kabuyutan menyukai POHONG.

    • Presiden aja cilikane seneng POHONG bin gaple bin tiwul….bin kolong…?

    • Karya tulis Cantrik Gembleh dapat nilai A+++, ….. sudah berhak nyandang gelaran Empu.
      EMPU GEMBLEH bin SIRNAPARAN

      • Lho, SIRNAPARAN ?

        SIRNA = ICAL.
        PARAN = NGGON/PANGGONAN

        Oh inggih leres saestu Ki TruPod,
        panggonan-ipun ical amargi keblebeg lendhut-benter.

        he….he….he….
        sugeng dalu.

      • Cantolanipun Sirnaparan?

  19. Bengak-bengok dewe ben… OM SATPAM…. kebrebegen ndang tangi..terus cantolke….

    SETYA TUHU

    Bawa Dandanggula

    Pamintaku nimas sida asih
    Atut runtut tansah reruntungan
    Ing sarina lan wengine
    Datan ginggang sarambut
    Lamun adoh caketing ati
    Yen cedhak tansah mulat
    Sida asih tuhu
    Pindha mimi lan mintuna
    Ayo bareng nimas anetepi wajib
    Sido asih bebrayan

    LANGGAM
    Aku kang setya satuhu
    Wit biyen nganti saiki
    Bebasane peteng kapapag abor sumunar
    Antepku
    Andika pangayomku lahir batinku wus nyata
    Mung sajake andika semune kurang rena
    Tandha yekti paseksene rikalane
    Ngangkat awrat
    Mlampah tebih datan lesu
    Mugi lestariya
    Mugyantuk berkahing Widi
    Andika mung tansah limpat
    Panyuwunku setya kula tansah anglam lami

  20. om…om..om.. ………banguuun?
    Paklik…paklik..paklik… banguuuuun ?

    BLEBES
    Dik, sakjake kok ono perlu
    Isih esuk wis nangeke aku
    Ning tanganmu kok nggowo palu
    Opo to sing rusak dipanku?
    Wis kowe ra usah suloyo
    Dek bengi metu karo sopo?
    Neng klambimu lipstike sopo?
    Yen dudu bocah wadon liyo
    Dek bengi aku ora neng endi-endi Dik
    Aku malah njaluk tulung mbok keroki Dik
    Pirang-pirang dino ora mbok turuti
    Wetengku rasane koyo disunduki
    Wong wadon ngendi sing bakal kuat ati Mas?!
    Klumprak-klumpruk ben dino makani tinggi
    Njolak-njaluk ning blanjane ora mesti
    Opo aku arep mbok pakani wedhi?!
    Wis nyingkrih-nyingkrih gek ndang nyingkrih
    Emoh, Dik
    Yen ngono aku sing sumingkrih
    Ojo, Dik
    Aku masih cinta padamu
    My Darling I Love You
    Wis nyingkrih-nyingkrih gek ndang nyingkrih
    Emoh, Dik
    Yen ngono aku sing sumingkrih
    Ojo, Dik
    Aku masih cinta padamu
    My Darling I Love You

    • eeeee, … ki sura bengok jebul ya seneng kendang kempulan mbanyuwangen, …

      ngga ki, dilanjut, …

      • mak mnyus kendang kempul Banyuwagian…..

        GELANG ALIT
        Wis kelakon semene lawase
        Isun yo riko kedani
        Semono sun ngimbangi
        Mulo riko kudangane ati
        Segoro yo ono pesisire
        Sun welas yo ono watese
        Wedang kopi belung nongko
        Rainabengi yo katon riko
        Reff——- Yow is kelendi maning
        Saiki sewAng – sewangan
        Kepingin kumpul maneng
        Tape nana dalane……….eman
        Mandaneo yo senenge ati
        Ketemu ring dina mburi
        Gelang alit ring deriji ojo lali
        Tumekane pati
        Yowis kelendi maning
        Saiki sewing – sewangan
        Kepingin kumpul maneng
        Tapi nan dalane….eman
        Mandaneo yo senenge ati
        Ketemu ring dina mburi
        Gelang alit ring deriji ojo lali
        Tumekane pati
        Ojo lali tumeko pati

    • Bengak-bengok Cantrik Suro Bengok dapat nilai A+++, oleh sebab itu (osi) boleh bengak-bengok di mana saja, seperti di alun-alun, di pasar-pasar, di dalam hutan, di komplek-komplek, di perumahan-perumahan,di tengah sawah, di tengah lautan, secara bebas.

      • Sendeko dawuh bapa….!

      • He he he, ….. tanpa kehadiran Ki SB padhepokan sepi. Apalagi ing wayah sepi wong, …. midangetaken tembang2 Ki SB soyo nggreget-ing ati.
        Monggo dilajeng, nopo malih lagunipun Nyi Sunyahni, …… mak nyuzzz!

        • Adike A.sunyahni….sing tasih kenyes..kenyes..
          ?
          TAHAN GUDHO
          ( Ami DS )

          Aduh lae…aduh lae
          Mung tansah ngangeni wae
          Sawetara neng paran piye kabare
          Ojo-ojo aku wis ra dipikirake

          Aduh.. lae
          Uwis suwe anggonku ngentine baline
          Saben saben sing keprungu suarane
          Biso ugo wis duwe wanito seje

          Numpak kreta mudun neng gambir
          Sapa kanda yen aku ra tau mikir
          Numpk kreta bali neng ngajogjo
          haneng kutho niat ngono makaryo
          Aja kuatir di yen aku bakal neko-neko
          Percoyoo aku tetep tahan goda

          Aduh lae…. aduh lae
          Yen pancen bener kandane
          Rina wengi aku mung tansah memuji
          Mugo biso lestari saklami lam

        • Arep nembung kok ora kewetu, ….
          Meneng bae kok keronto-ronto (atiku), …
          Wis suwe nggonku mendem,…
          Nganti etungan sasi rasane, …. Nggonku ngenteni, …….
          Lha kok sing dienteni ora rumongso, …
          Opo malah sare, …..

  21. hhmmmm……

    • haduuuuu….……

      • Aidididididididiiiiiiiiiiih……….

    • hhmmmm….
      jadi ingat iklan Charles Brondong di acara Sarana Niaga TVRI awal 80-an, hhhmmmm….mendem, eh…Mandom

  22. makasih

    • HOTSPOT

    • Makasih juga Nyi Dewi KZ. Kulo saweg menikmati buku panjenengan Pandaya Sriwijaya. Lha lho, …… ternyata pengarang novel sejarah bukan hanya Ki SHM ya Nyi, …………
      Maturnuwun – makasih – hatur nuhun – syukron.

      • pandaya sriwijaya tu Yudhi Heribowo, emang novel sejarah ga SHM ajja, putu praba jg bagus nian judul prabarini ku sampai nangis baca perjuangannya tu, masih kalah SHM soal exploitasi perasaan tokoh cewe nya

        • Iya Nyi, inget Prbarini jadi inget Ken Dedes, …… Brahmani yang menjadi Permaisuri.

      • Dari koleksi Nyi Dewi, …… selain Prabarini dan Pandaya Sriwijaya, ….. ada lagi gak Nyi yg oke? Soalnya gak mungkin kubaca semuanya, ….. hiks, …. ora pareng dukooo! Saya pernah juga mbaca Si Ginggi, …. tpi kurang greget apa ya?

        • Trilogi Blambangan – Putu Praba juga bagus kok ki.
          Dan ternyata kasanah budaya di Tanah Jawa bagian timur OK juga (mungkin karena masih terpengaruh budaya Bali, jadi awal abad ke-19 para perempuan disana masih belum memakai kemben).
          Silakan baca ki, walaupun agak panjang (3 seri)

          • Oh ya Ki Wiek, ….. saya baru baca seri yang pertama soalnya agak serem, ………. banyak pembantaian.

  23. Sugeng ndalu….

    ngisi daftar hadir, sekalian ngantri wedaran rontal

  24. Sugeng dalu.
    Nderek absen sonten

  25. 67

  26. Nomor antri 68 . .

  27. Selamat malam sahabat sedoyo,baru pulang dari rumah mertoku, nunggu AMPAU dari Paklek Satpam.
    Kemarin minjem kano bocah, eh kena moderasi karena pake nama dan email bocah (sekalian ngetes). Hari ini pake gethek bambu lagi keliling Situ kerautan cipondoh.serrrr…………….enaknya seandainya dilempar AMPAU sama Paklek Satpam…..
    Cuma se-andai-nya, boleh khan ????

  28. 68 = 89 = 98
    Mendem janturan

    • 98 = AMPAU

    • Ambleb ….. blep ….. bleb ….. di kedalaman Padang Karautan, ….
      Apa kabar Cipondoh?

      • Kata bocah, seharian ini Sekitar Situ kerautan Cipondoh enggak hujan, cuma mendung,haya…imlek kali ini enggak ada hujan, haya…jangan-jangan taon ini oweh banyak lugi….hayaaaaaaaaa

      • Wayah sepi bocah, ….. belum ada Angbleb, apalagi hujan!

        • lho….!?

  29. Suwun Sam Satpam…

    • Oyi Bes ….

  30. kaaaamsiaaaaaaa

  31. Matur nuwun.

  32. Matur nuwun Ki Ajar pak Satpam.
    Lha gandhok enggal badhe dipun bikak sepindah ?

    he….he….he…..
    sugeng dalu.

  33. inguk-inguk langsung entuk. matur nuwun.

  34. Matur Nuwun Samkatpap, ambleb sampun kulo tampi kanti bingahing manah. Mugi rahayu ingkang tansah pinanggih.

    • Sami-sami Ki.
      Amin…

    • Whaduh Ki Senopati Mahisa Arema po yo? Sugeng dalu Ki, …… sami wilujeng nggih?

      • Pangestunipun Ki Truno.
        Mugi-mugi Ki Truno dalah keluarga inggih makaten ugi.
        monggo.., katuran pinarak.

        • Pinarak kromo kiai kekalih… (Jagong manten)

  35. Nuwun

    Katur Ki Panji Satriå Pamêdar,

    Matur nuwun, empat wedaran terakhir tentang Şrī Mahārājādhirāja Kŗtanagara, telah berada di
    “alam”nya.

    1. Tentang judul empat wedaran terakhir ada sedikit penjelasan dari kami:
    a. (Singasari Menuju Puncak Kejayaan {2 wedaran};
    b. Şrī Mahārājādhirāja Kŗtanagara Bertahta di Tumapel, dan terakhir
    c. Şrī Mahārājādhirāja Kŗtanagara, Cakrawala Mandala Nusantara;
    Sebenarnya ingin menggambarkan sepak terjang Sang Prabu Kertangera sejak naik tahta hingga kejatuhannya (belum diwedar) yakni pada episode Singasari runtuh, sehingga judul Singasari Menuju Puncak Kejayaan untuk seluruh episode, dirasa kurang pas.
    Mungkin Ki Panji punya ide judul yang bisa merangkum keempat dongeng tersebut.

    2. Dengan tamatnya era Singasari, maka Dongeng Arkeologi & Antropologi berlanjut ke era Majapahit, dengan judul sementara Surya Majapahit. Dan Dongeng Arkeologi & Antropologi tentang “terbenamnya” Surya Majapahit, diharapkan tuntas bersama dengan “tengelamnya” wedaran Ki Dhalang SHM HLHLP. Insya Allah.

    Nuwun. Sugêng dalu ngancik madyaning wêngi

    cantrik bayuaji


    Matur suwun pencerahanipun Ki
    Ngapunten nggih, buat gandoknya sejak wedaran pertama, dan belum baca dengan seksama preambul dari Bayu, sehingga saya beri judul seperti itu.
    Ini juga masih bingung, judul apa yang pas, sementara saya beri judul Seri Sri Maharajadiraja Krtanegara.
    yang terkait dengan Majapahit nanti dibuatkan gandok sendiri.

    • He he he, ….. gimana kalo judulnya : “Tumbuh Kembang dan Runtuhnya Singosari”.
      Nuwun,

    • Sumånggå kêrså Ki

  36. Matur Suwun kangge hlhlp-098 ipun
    Mangkat nyangkul …. malih, nGGer!

  37. Matur Suwun kangge hlhlp-098 ipun
    Mangkat nyangkul …. malih, P. Satpam

  38. Matur nuwun Ki, angpaunipun
    Sugeng enjang.

  39. Alhamdulillah, wingi Imlek nanging Ujung kulon ora udan.

  40. Wedaran wis teko jilid 98, berarti kurang 28 buku maning. Terus kelanjutane gandok iki mengko piye yo, opo poro cantrik lan mentrik wis dianggep lulus kabeh. Opo Poro pinisepuh ( Ki Is, Ki Arema lan P. Satpam) wis bosen yo.

    Hadu…….
    P. Satpam gak masuk pinisepuh kalee…..

    • Wah ada acara Wisuda dong! Rektornya Ki Ismoyo, Dekannya Ki Mahisa Arema, Guru Besarnya Ki Bayuaji, Dosen Terbang Ki Djojos, Ki Widura, Ki Punakawan, Ki Budi Prasojo, Pudek I Ki Satrio Pamedar, Pudek II Ki Pandanalas, Pudek III Ki YP, Pudek IV Nyi Dewi KZ. Yang lainnya Cantrik – Mentrik Wisudawan/ti, gak boleh protes. Hiburan Tunggal berupa Organ Tunggal oleh Narasworo Tunggal Cantrik Surobengok.
      Ketua Panitianya Ki Honggopati, silahkan mencari hari baik. Padahal semua hari baik lho!

      • Lha Ki Truno Podang didapuk jadi apa dong?

      • Dadi dalang bae apa ya? Dalang Jemblung.

  41. Asalamu’alaikum, sugeng enjing sanak kadang sedoyo..
    Wah dah banyak PR rontal nech yang belum diupload.
    apa kabarnya semuanya…

    • Wa’alaikumsalam, …… wilujeng Enjang ugi Missss Nona. Lha kok sa’meniko Miss Nona awis2 gegojegan kalih poro Cantrik, nopo saweg jutek?

      • Wa’alaikumsalam, …… wilujeng Enjang ugi Missss Nona. Lha kok sa’meniko Miss Nona awis2 gegojegan kalih poro Cantrik, nopo saweg jutek-jutek?

        • Wa’alaikumsalam wr. wb, …… wilujeng Enjang ugi Missss Nona. Lha kok sa’meniko Miss Nona awis2 gegojegan kalih poro Cantrik, nopo saweg jutek-jutek-jutek?

          • Wa’alaikumsalam wr. wb, …… wilujeng Enjang ugi Missss Nona. Lha kok sa’meniko Miss Nona awis2 gegojegan kalih poro Cantrik, nopo saweg jutak-jutak-jutak?

        • JUTEK = JUjur Tur Eman Kaweasasihan

        • Wa’alaikumsalam wr. wb, …… wilujeng Enjang ugi Missss Nona. Lha kok sa’meniko Miss Nona awis2 gegojegan kalih poro Cantrik, nopo saweg jutek-jutek-jutek?

      • seBENTAR lagi miss NoNa mbalesiii,

        mtr nuwun, tumben esuk-esuk deJURUG
        wes do ngumpul.

        • seBENTAR lagi miss NoNa mbalesiii,

          mtr nuwun, tumben esuk-esuk deJURIG
          wes do ngumpul.

    • Miss Nona mbalesi :
      @Kagem Mas Truno, ….. kulo boten saweg jutek mas, namung saweg sariawan.
      @Kagem Oom YP, ….. kulo boten seweg jutek jutek Oom, namung saweg ngg…p-sari awan-awan.
      @Kagem Oom Wiek, …… kulo boten saweg jutek3x Oom, namung saweg jutek mawon.
      @Kagem Paman KY, …… kulo boten saweg jutak3x paman, namung saweg cublak-cublak suweng mawon.

      • HE HE HE HE,
        uenak buanget cuma podo copy paste…
        ra kreatif kabeh iki…..

      • Sing paling kreatif sinten mbakyu? Hadiahe nopo?

  42. selamat PAGI kadang Pdls…pakDHe SATPAM
    mumpung deJURUG pada ngumpul, ada cerita
    pendek mengenai keLINCAHan torpeDO kecil.

    “TORPEDO bisa NULIS”

    Dua orang janda sedang asik ngobrol di teras rumahnya,

    Janda 1 : “Jeng aku sulit banget lupain mas
    karto ku…!”

    Janda 2 : “Emang kenapa…Jeng?”

    Janda 1 : “Anunya itu lho jeng…? Emmh bikin
    minta lage-lage…!!”

    Janda 2 : “Oooh ya…!! Wah pasti buuesar dan puanjang…kuat pula yaaa…?”

    Janda 2 : “Ah.. Gak jeng ukurannya tergolong
    kuecil juga gak panjang, kuat skali juga nggak
    tuh…!”

    Janda 2 : “Lalu apanya yang bikin ketagihan…?”

    Janda 1 : “Sssttt…Gini jeng…Dia Kalo sudah masuk ke-dalam anunya BISA NULIS…!!”

    mohon MAAF bila salah menyebut nama atau titel

    • kata orang kampung, itu namanya “buyuten”.
      kata dokter namanya “tremor”.

      ngomong-ngomong, kapan ya gandhok qiu-qiu dibuka ?

      • ning kampoeng kulo jeneng-E
        “KEMUTAN” ki…KEcil2 MUter2
        Tengah blumbANg.

        • ning kampoeng kulo jeneng-E
          “EMUTAN” ki…KEcil2 MUter2
          Tengah blumbANg.

      • QIU-QIU mestinya pas IMLEX kemarin ya, …. ning bahaya kalo banjir rontal nanti bendungan jebul!

  43. Ngindak-indik gendak anyar eh … betul gandok anyar.

  44. hmmm……

    • haduuuuu….……

      • bla-bla-bla….

        • Aidididididididididiiiiiiiiiih

          • weh weh weh…

          • weleh weleh weleh…

  45. wayah ngene durung bukaan gandhok anyar ….

    • hmmm……

      • ki Menggung Yudho “GundUL” Pramono

  46. GIGOLO DADAKAN

    Robi adalah seorang pemuda berperawakan kurus dan kurang berotot. Bahkan, penampilannya seperti orang kekurangan gizi.

    Suatu saat ketika kantong lagi ‘bokek’ dan dia sedang membutuhkan uang. Maklum, dia pengangguran.

    Tiba-tiba ia punya ide gila: menjadi gigolo. Kebetulan dia punya seorang teman lelaki yang sudah terbiasa terjun di dunia ‘pergigoloan’.

    “Jon, tolong aku carikan ibu-ibu atau tante-tante yang butuh gigolo macam potongan gue ini!” katanya pada temannya yang gigolo itu.

    “Wah kebetulan sekali, kemarin sih ada ibu-ibu muda minta dicarikan pemuda berperawakan ceking. Kayaknya kamu memang cocok,” jawab Joni spontan.

    Maka pada hari H, dia dipertemukan oleh Joni dengan seorang ibu-ibu muda. Surprise, rupanya hari pertama jadi gigolo adalah hari keberuntungan dia.

    Betapa tidak, Ibu ini benar-benar cantik, putih mulus, kelihatan feminin, namun tegas dan kaya pula. Dan yang lebih surprise lagi, ibu ini sepertinya langsung ‘naksir berat’ padanya yang ceking kurus dan kurang gizi itu.
    Singkat cerita, Robi dibawa ibu muda ini pakai mobil BMW ke rumahnya yang mewah. Sesampai di rumah, Robi dipersilakan langsung masuk ke kamar tidur. Dan sebelum dia melakukan apa-apa, dia langsung berkata “Kamu lepas baju, ya!”

    Sebagai gigolo amatiran, ia mulai grogi, rasa bingung dan perasan malu timbul. “Ayo buka baju, nggak usah malu-malu!” ujar perempuan itu.

    Maka ia mulai melepas baju satu persatu dengan perasaan malu sambil disaksikan oleh ibu muda yang cantik itu. Setelah dia tinggal pake celana kolor doang… , mata perempuan itu berbinar-binar melihat tubuhnya yang kurus ceking!!

    “Kamu tunggu dulu di sini ya, jangan kemana-mana, saya mau keluar sebentar,” ujar wanita itu sambil keluar kamar.

    Tak lama kemudian ibu itu masuk kembali ke kamar diikuti oleh dua anak kecil. Seraya menunjuk ke tubuh Robi dia berkata kepada kedua anak kecil itu:

    “Nah, Rini dan Andi, kalian harus makan banyak ya! Kalau tidak, nanti badan kalian kurus kering seperti Oom ini …… !!!!

    • ha ha ha ……

    • Langsung mudeng?


Tinggalkan Balasan ke ki GundUL Batalkan balasan