HLHLP-088

sebelum>>| awal>>| lanjut>>

Laman: 1 2 3 4 5

Telah Terbit on 15 Januari 2011 at 17:11  Comments (96)  

The URI to TrackBack this entry is: https://pelangisingosari.wordpress.com/hlhlp-088/trackback/

RSS feed for comments on this post.

96 KomentarTinggalkan komentar

  1. Absen…dulu

    • Keindahan goa Gong yang memukai bagaim dialam mimpi……..

      • HADIR….dulu

      • iya ki, tapi yang membuat tidak tahan adalah lembab, sumuk dan pengap-nya itu lho, …

        ada jajanan yang menarik di areal wisata goa gong – pacitan, yaitu “tempe benguk”. dimakan bersama “pecel ndesa” dan “nasi merah”, wadhuh, nikmat tenan, ….

        untuk ukuran kawasan wisata, harga di warung-warung itu termasuk sangat murah. masih natural. istilah dagangnya “regane ora ngepruk”.

        semua itu bisa didapatkan di warung-warung sekitar kawasan wisata, sebelum undhak-undhakan menuju gerbang goa.

        kalau tertarik, mangga silakan mencoba sendiri.

      • Betul Ki
        Masih banyak goa-goa yang dijumpai di Kabupaten Pacitan.
        Saking banyaknya, Pacitan menyebut dirinya sebagai Kabupaten Seribu Goa.

        Kalau yang punya hobi musik atau menyanyi, ada juga Goa Tabuhan. Bisa dicoba.

        Tentang makanan, ada lagi Ki makanan “ndeso”, Di sebuah warung di Punung, meskipun hanya sayur lodeh, tetapi rasanya Mak Nyuss…. Tidak tahu, apakah karena lapar, atau karena enak. Tetapi, setiap kali lewat dan makan di situ rasanya kok selalu mak Nyus…. he he .. pancene ilat ndeso.

        Banyak tempat yang layak untuk dikunjungi, yang mau akik dan batu-batuan juga ada, mau mandi air panas juga ada, pantai, gunung, dll. Pokoknya lengkaplah…

        • Mauuu sayur lodehnya.
          Makan pake sayur lodeh, sambel trasi, pete bakar, nasinya panas2. Jangan lupa tempe goreng garing.

          • tempe benguk, tempe bongkrek, tempe-tempe ada, tempe-tempe tidak ada, ….

            mengge, … eh kleru, … mangga ki, ….

  2. hadir ….. dulu

  3. Keindahan gandok 8wolu yang memukau bagai
    burung baru tumbuh BULU…..lucu-lucuUUuu

    • selamat malem kadang Pdls…!!

    • Selamat sore menjelang maghrib, ….. monggo sami tindak dateng langgar, …. pinanggih tonggo-tepalih.

      • Rasul Agung Kekasih Allah Muhammad Rasulullah SAW itupun mengingatkan kepada kita, bahwa pinanggih tånggå-têpalih adalah mempererat tali silaturahhim, dan eratnya tali silaturtahim akan memperpanjang umur kita. Insya Allah.

        Matur nuwun Ki.

      • Amiiin, …… ya Allah!

      • Kiriman dari seorang temen yang pernah mondok :

        Oh iya, ane jadi ingat petuah kyai ane dulu gan :
        “Shalat yang diterima Allah adalah shalat yang khusyuk, padahal shalat khusyuk itu sangat sulit sekali, bahkan Sayyidina Ali pun tidak bisa khusyuk ketika diperintah shalat sembari akan diberi sorban gratis oleh Rasul asal shalatnya khusyuk.
        Nah, salah satu pemecahannya adalah dengan shalat berjama’ah. Karena dengan berjama’ah, jika ada jama’ah lain yang khusyuk, maka jama’ah yang ikut shalat sudah dianggap khusyuk. Apabila seluruh jama’ah tidak ada uang khusyuk, maka jika imam ny khusyuk, maka seluruh jama’ah dianggap khusyuk. dan jika andaikata tidak seorangpun yang khusyuk, maka paling tidak mereka semua sudah mendapatkan Fadhilah Shalat Jama’ah”

        Mudah2an pendapat temen saya di atas dapat memacu semangat kita untuk selalu shalat berjamaah.

  4. Ndherek antri rontal, sugeng dalu sedoyo.

  5. Malam minggu …. sayang cemilan nggak ada …..

  6. alamat nglangut ki….

  7. sayang camilan tidak ada.

    Hayooo sekarang bledehan: Apa sih camilan itu.

  8. sopo sing gelem cemilan, sebut namaku 3x

    • Hiks Ki Pandan penadah barang curian ya?

  9. nglanguuuut

  10. kulo penadah barang tanpa tuan…opo maneh nek nemune neng ndalan..mm

    • Ati2 lho Ki, kalo dari nemu di jalan, ….. dilihat dulu kakinya napak di tanah apa nggak?

  11. Sugeng dalu..
    Napa sampun siap2 ronda?
    Napa taksih padha apel malming ya?

    Ki sena, p’satpam, ki arema, kula nderek lesehan sekedhap nggih. Cuapek kerja terus.
    Huammm..

    • Menawi ngersa’aken CaMilan, ….. kantun ngendiko kemawon dateng Ki Pandan.

      • sugenk ndalu sedoyo…

        kulo koq taksih nglanguttt…ngut ngut..

      • Whaduh, …… ngatos-atos meniko mbok bilih wonten ingkang ngirim sirep, biasanipun dipun sarengi raos nglangut. Menawi lele nglangut eco nggih?

        • Sanès lélé nglangut Ki, tapi lélé manggut-manggut, atau lélé ngla….ngi

        • Jeng Laras kadose remen Lele ki….

          cobi dipun aturi nyobi Gabus Pucung mBekasi ala ki Truno….dijamin ketagihan mesthi….xixixixi

  12. Nuwun

    WÅRÅ-WÅRÅ

    Dongeng Arkeologi & Antropologi dengan lakon Satriå Piningit Sang Ratu Adil sesaat lagi akan diwedar oleh Ki Bayuaji.

    Sumånggå kulå dérèkakên lan Sugêng Mendengarken éh Sugêng Maos.

    Nuwun. Sugêng dalu

    punåkawan

    • Mangga diantosan Ki.
      Apa betul satrio piningit akan hadir memipin negeri ini di 2014?.

  13. Yang ronda dari tlatah mana ya?
    Bandung & Jakarta, rupanya sedang mendalami rontal-rontal lama.

    Rontal sudah dipasang, tetapi tidak ada yang masuk gandok ya ditarik lagi. Takut ada yang menyembunyikan. Apalagi P. Satpam masih belum bisa piket.

    hiks….

  14. Sampurasun. Wilujeng enjing

    DONGENG ARKEOLOGI & ANTROPOLOGI
    [Sisipan Dongeng Magawe Rahayu Magawe Kerta]

    SATRIÅ PININGIT SANG RATU ADIL

    [Ratu Adil nu Sajati, Budak Angon, Bocah Angon, Satriå Piningit, Hérucåkrå, Tunjung Putih, Pudhak Sinumpêt]

    Ingsun Angidhepa Sang Hyang Guru Reka, Kamatantra: swaranku manikastagina.

    Sebelum mendongeng bagian-bagian terakhir dari Dongeng Arkeologi & Antropologi Magawe Rahayu Magawe Kerta yaitu Uga Wangsit Siliwangi, Menelisik Uga Wangsit Siliwangi dan Prabu Siliwangi Mokşa, terlebih dahulu saya akan mendongeng ‘sang messiah’ Sang Ratu Adil yang disebut dengan berbagai julukan antara lain Budak Angon; Bocah Angon; Satriå Piningit, Hérucåkrå; dan lain-lain.

    Sebagaimana Jångkå Jåyåbåyå , Uga Wangsit Siliwangi juga menyebutkan dengan jelas akan datangnya ‘sang messiah’ itu, Sang Ratu Adil, maka Dongeng Arkeologi & Antropologi Magawe Rahayu Magawe Kerta ini akan berlanjut dengan ‘Dongeng Arkeologi & Antropologi Sabdå Palon Nåyå Genggong’, yang ada kaitannya dengan dongeng Ratu Adil ini.

    Siapa Satriå Piningit Sang Ratu Adil itu?

    Kehidupan bangsa-bangsa di dunia tidak selalu berjalan mulus, melainkan keadaannya selalu mengalami perubahan silih berganti. Misalnya pada suatu masa suatu bangsa mengalami kemajuan, kemakmuran, dan persatuan, tetapi pada masa yang lain mungkin mengalami kemunduran, kesulitan ekonomi, dan perpecahan.

    Ada kalanya suatu bangsa mengalami kesejahteraan, keamanan, dan kesentosaan, tetapi ada kalanya tertimpa berbagai malapetaka, seperti bencana alam, perang saudara, serangan negara lain, pemberontakan, kezaliman penguasa, rusaknya moral merajalelanya må limå kekurangan pangan, hama dan penyakit merebak dimana-mana, harga kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan kebutuhan hidup lainnya semakin tak terjangkau, wabah penyakit, dan lain-lain.

    Pada saat-saat suatu bangsa mengalami penderitaan yang amat sangat, maka muncullah impian dan harapan mereka akan datangnya seorang pemimpin yang diharapkan mampu berperan sebagai penolong, penyelamat, atau pembebas atau paling tidak pencerah dari penderitaan rakyat negeri tersebut.

    Pemimpin yang diidam-idamkan itu disebut dengan berbagai istilah, ratu adil, penolong, penyelamat, pembebas penderitaan rakyat, dan lain-lain.

    Dalam kepercayaan agama-agama, pemimpin yang diidam-idamkan itu mendapat sebutan dengan berbagai julukan, seperti nabi, rasul, mesias, al mahdi, al masih, al masih al maw’ud, dan lain-lain.

    Harapan akan datangnya seorang penolong itu dalam ilmu perbandingan agama disebut dengan harapan mesianis (messianic hope), dan sang penolong itu disebut messiah (messias). Istilah messias ini berasal dari bahasa Ibrani ”mashlah” yang artinya orang yang diurapi dengan minyak suci.

    Gambaran tentang mesias itu bervariasi, ada yang digambarkan sebagai manusia, sebagai dewa atau sebagai suatu hal yang abstrak. Ide tentang mesianisme (messianism), muncul di berbagai bangsa di dunia ini.

    Sosok Satriå Piningit Sang Ratu Adil memang masih misterius. Banyak sudah yang mencoba untuk menemukannya dengan caranya sendiri-sendiri.

    Alhasil, konon ada yang merasa yakin telah menemukannya, bahkan akhir-akhir ini banyak orang mengaku, bahwa setelah orang-orang tersebut membaca kemudian mereka-reka, berusaha memaknai sesuai dengan keinginannya kata demi kata, kalimat demi kalimat dari naskah-naskah tentang Ratu Adil, termasuk mempelajari nama diri, nama tempat, ciri-ciri khusus, perlambang-perlambang, ungkapan-ungkapan, pétung, kemudian mengeluarkan pernyataan, wårå-wårå bahwa dirinyalah si “Satriå Piningit Sang Ratu Adil ” itu.

    Aneh dan menggelikan, bahwa dia telah merasa menemukan bahkan mengaku-aku dirinyalah Budak Angon atau Bocah Angon, si Satriå Piningit Sang Ratu Adil , yang ‘ketiban pulung’, yang merasa mendapatkan ‘sipat kandêl kraton, mendapatkan wisikkapanjingan wahyu kraton’, dan bahwa dirinyalah yang dapat menyelesaikan semua persoalan bangsa. Menyuruh orang lain mempercayainya.

    Siapa yang menunjuk, pulung apa, dari kraton mana, Nggak jelas, apa maunya. Berpenampilan sangat menggelikan bak badut. Menggelikan, narsis, norak dan lucu sekali.

    ***

    Pemahaman Wong Jåwå dan Urang Sundamengenai suatu pengharapan (Mesianis) tersebut di atas, didasarkan pada suatu ‘ramalan’ yang tersusun dalam kalimat sastra para pujangga dan raja ternama di zaman dahulu kala.

    Istilah “Ratu Adil”, “Hérucåkrå”, “Tunjung Putih” dan “Pudhak Sinumpêt” muncul dalam Jångkå Jåyåbåyå Catur Sabdå.

    Istilah “Zaman Édan” dan “Éling lan Waspådå” muncul dalam Sêrat Jåkå Lodhang dan Sêrat Kålåtidhå karya sastrawan Rånggåwarsitå.

    Istilah “Satriå Piningit” muncul dalam karya Rånggåwarsitå yang lain, selain istilah “Nåtånagårå”.

    Sementara itu istilah “Budak Angon” dan “Ratu Adil nu Sajati” muncul dalam Uga Wangsit Siliwangi.

    Apakah Bocah Angon yang ‘pènèknå blimbing kuwi’ yang ‘lunyu-lunyu pènèknå’, juga Ratu Adil?. Siapa tahu?

    Sebagian masyarakat Indonesia percaya akan datangnya masa kejayaan dan kemakmuran yang dipimpin oleh “Sang Ratu Adil” yang telah diramalkan oleh para leluhur dan dinanti-nantikan kemunculannya oleh masyarakat Nusantara (khususnya Jawa dan Sunda).

    Yang akan datang dan membawa pencerahan adalah cerminan dari rasa haus manusia akan harapan, kelapangan spiritual dan kesegaran air kehidupan.

    Apakah Sang Ratu Adil itu hanya sebuah khayalan atau angan-angan atau memang manusia pilihan Tuhan Yang Maha Esa yang betul-betul akan datang sesuai dengan dambaan masyarakat Indonesia (lebih khusus lagi bagi masyarakat Jawa dan Sunda), serta mampu mewujudkan Negara yang Adil, Makmur dan Sentosa.

    Kontroversi dan silang pendapat tentang keberadaan Sang Ratu Adil ini telah memunculkan berbagai pendapat dan masing-masing mendasarkan pada alasan yang berbeda-beda. Perbedaan pendapat tersebut kurang lebih terbagi dalam enam kelompok pendapat, yaitu:

    Pendapat pertama, mengatakan bahwa, apa yang ditulis dan disampaikan oleh para Pujangga tersebut merupakan bentuk karya sastra adiluhung yang memiliki tingkat apresiasi yang tinggi yang digunakan untuk menyampaikan pikiran, ungkapan dan pendapat, sekaligus di dalamnya mengandung pasêmon sebagai medianya.

    Pasêmon adalah kalimat sindiran yang halus penuh lambang yang hampir tak teraba dan terbaca oleh setiap orang untuk menilai dan mengkritik orang lain termasuk pemimpin atau Raja. Saking halusnya kalimat yang digunakan, maka hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui arti kalimat yang terkandung di dalamnya.

    Pasêmon yang ditujukan kepada raja disebut Praja, dimana sindiran tersebut muncul sebagai akibat ketidak-setujuan terhadap sifat, sikap, dan perilaku pemimpin atau penguasa yang dianggap kurang baik.

    Pendapat kedua, mengatakan bahwa Sang Ratu Adil hanyalah sebuah kiasan dan sebagai pengejawantahan dari perilaku secara syariat dan tasawuf, sebagaimana dikisahkan dalam pewayangan yakni Wahyu Makutå Råmå yang diperebutkan oleh Pândåwå dan Kuråwå, yang akhirnya Arjunå dari pihak Pândåwå yang memperolehnya. Wahyu Makutå Råmå, ternyata berupa ilmu yaitu Hastå Bråtå.

    Hastå berarti delapan sedangkan Bråtå berarti laku, watak atau sifat utama para delapan dewa-batara yang diambil dari sifat alam. Batara Wisnu, simbol bumi/tanah; Batara Bayu, simbol angin/maruto; Batara Baruna, simbol air/laut; Batari Ratih/Chandra, simbol bulan; Batara Surya, simbol matahari; Batara Indra, simbol langit/angkasa; Batara Brahma, simbol api/dahana; Batara Kartika/Ismaya, simbol bintang.

    Dapat diartikan juga bahwa Hastå Bråtå adalah delapan laku, watak atau sifat utama yang harus dipegang teguh dan dilaksanakan oleh seorang pemimpin atau siapa saja yang terpilih menjadi pemimpin, seorang pemimpin utama.

    Pendapat ketiga, menyatakan bahwa sesungguhnya pada setiap diri kita ini adalah calon pemimpin, asalkan mau berusaha, berjuang dan mengamalkan Hastå Bråtå serta didukung dengan pemahaman yang baik, niat yang tulus serta tekad yang kuat, Insya Allah, akan lulus dalam ‘Kawah Cåndrå Dimukå’ (ujian), sehingga bisa menjadi Sang Ratu Adil.

    Pendapat yang keempat, percaya bahwa Sang Ratu Adil itu memang akan muncul dengan didampingi oleh pembimbing spiritual/pengasuhnya Sabdå Palon dan Nåyå Génggong dan mampu membawa bangsa Indonesia kearah kemakmuran.

    Pendapat yang kelima, juga percaya bahwa Sang Ratu Adil itu memang akan muncul, tapi tidak didampingi oleh pembimbing spiritual/pengasuhnya Sabdå Palon dan Nåyå Génggong, karena Sang Ratu Adil itu adalah Sabdå Palon dan Nåyå Génggong sendiri.

    Pendapat yang keenam, bahwa secara perspektif ilmiah, Uga Wangsit Siliwangi, Ramalan Jåyåbåyå, Ramalan Rånggåwarsitå tidak lebih hanya sekedar mitos atau diyakini tidak pernah ada, sebab tidak ditemukannya peninggalan manuskripnya yang asli, namun seolah-olah ada.

    Hingga saat ini para ahli terutama sejarahwan belum menemukan kitab otentik (asli) yang memuat Ramalan Jåyåbåyå dan naskah asli yang berupa tulisan Sang Prabu Jåyåbåyå.

    Terlepas dari mana yang benar dari semua persepsi tersebut, pada dasarnya upaya untuk menafsirkan apa yang telah ditinggalkan oleh para leluhur kita, bukanlah hal yang mudah.

    Namun tidak ada salahnya kita berwacana, berdiskusi dan mencoba untuk memecahkan dan membuka tabir misteri Nusantara ini melalui olah intuisi, logika dan penalaran kita sebagai manusia, dan tentunya tidak menjadikan kita sesat dan ingkar serta tidak boleh menyentuh batas-batas, apalagi mendahului kehendak/kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.

    Mengapa Sang Ratu Adil nu Sajati itu menjadi sedemikian penting dan menjadi dambaan masyarakat? Hal tersebut tak terlepas dari pengaruh keberadaan warisan leluhur dan pesan-pesan yang ditinggalkan, seperti Sêrat Musarar Jåyåbåyå, Sabdå Palon Nåyå Génggong, Uga Wangsit Siliwangi dan Ramalan Rånggåwarsitå yang entah kebetulan atau tidak, yang jelas keempat-empatnya menyebutkan hal-hal yang hampir senada tentang keberadaan Sang Ratu Adil atau Satriå Piningit di Bumi Nusantara.

    Apa yang digambarkan oleh Jåyåbåyå yang seorang Raja yang hidup pada abad-XI, namun mampu merefleksikan gambaran kondisi kedepan dan meramalkan tentang akan munculnya sejumlah kerajaan setelah Jenggala, Kadiri, Singasari dan Ngurawan yang bukan kekuasaan Jåyåbåyå yaitu Pajajaran, Majapahit, Demak, Pajang, Mataram serta raja raja dan pemimpin lainnya yang berupa pralambang, hingga datangnya zaman paling sengsara di Jawa (Kalabendu) disusul datangnya Sang Ratu Adil yang mampu mengubah keadaan dan membawa kemakmuran di Tanah Jawa (Nusantara).

    Jika kita melihat pada sejarah perkembangan Indonesia yang telah memasuki lima era yaitu dari Era Pra-Kolonial (sebelum 1602) dengan munculnya kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha dan Islam.

    Kemudian dilanjutkan dengan Era Kolonial, berturut-turut Portugis, VOC/Belanda dan Jepang (1602-1945), hingga tercapainya Kemerdekaan, lalu dimulainya Era Orde Lama (1945-1966) yang dilanjutkan dengan Era Orde Baru (1966-1998) sampai Era Reformasi dewasa ini, seakan terdapat kesesuaian atau dapat dikatakan mendekati dengan apa yang telah diramalkan oleh para leluhur kita.

    Namun berdasarkan pendapat para ahli, karya sastra yang ditulis pada masa yang diperkirakan sebagai era Jåyåbåyå, memiliki kecenderungan terpengaruh oleh ajaran Islam.

    Pendapat tersebut menyebutkan bahwa Kakawin Gatutkåcåsråyå karya Mpu Panuluh, banyak menggunakan kata-kata dari Bahasa Arab. Penggunaan kosa kata Arab yang serupa juga dapat ditemukan dalam Sêrat Baråtåyuddhå, karya bersama Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Berarti telah terjadi interaksi antara Hindu dengan Islam.

    Sêrat Praniti Wakyå banyak mengambil inspirasi penulisan dari sumber-sumber Islam. Sêrat ini seolah merupakan bentuk sinkretis perpaduan antara Islam dan Kejawen. Akan tetapi nampak bahwa ajaran Islam lebih dominan sebagai substansi. Sedangkan ‘Kejawen’ sendiri terposisikan sebagai kulit luar dari bentuk pemikiran Jawa yang telah terisi dengan ruh Islam.

    Berdasarkan bukti bukti yang ada menunjukkan, Sêrat Jåyåbåyå muncul pada pertengahan abad ke-18 dan semakin populer di abad ke-19.

    Pendapat tersebut mengandung arti bahwa, Ramalan Jåyåbåyå yang beredar dewasa ini adalah versi-versi gubahan (atau ditulis kembali) oleh seseorang yang mengambil dari sebuah sumber induk yang sama yaitu kitab yang disebut Musarar atau Asrar (memiliki kesamaan ide dan gagasan).

    Sang penulis adalah seseorang yang hidup di zaman setelah zaman Jåyåbåyå atau pada masa dimana dia bisa mengikuti perkembangan sejarah sejumlah kerajaan pada masa lampau, seperti Jenggala, Kadiri, Singasari, Ngurawan, Pajajaran, Majapahit, Demak, Pajang, dan Mataram.

    Namun beliau ini juga memang memilki kemampuan untuk menggambarkan prediksi masa depan yang diungkapkan melalui pralambang-pralambang. Sehingga penggabungan antara keduanya ini, terwujud suatu karya sastra yang mampu memberikan gambaran tentang masa lalu dan masa depan secara jelas dan lebih meyakinkan.

    Namun terlepas dari pro dan kontra tersebut, bagi Wong Jåwå dan Urang Sunda (yang percaya), Ramalan Jåyåbåyå dan Uga Wangsit Siliwangi sangat diyakini akan kebenarannya.

    Termasuk yakin, bahwa sosok Sang Ratu Adil nu Sajati akan datang dan muncul untuk memperbaiki negeri ini.

    Siapakah Budak Angon Sang Ratu Adil nu Sajati itu?:

    Éyang Agung Sang Maha Prabu Sri Paduka Siliwangi memberikan sasmita:

    “Apabila tengah malam, dari gunung yang berkabut terdengar suara menggelegar. Nah, itulah tandanya, tah éta tandana; seketurunan dia disambat untuk memberikan bantuan di lembah perawan. Budak Angon itu berumah di tepi belakang palung sungai, yang ternaungi handeuleum, dan teduh oleh rimbunnya hanjuang, dia menggembalakan kalakay dan tutunggul.”

    -. Gunung Yang Berkabut (Gunung Halimun);
    -. Lembah Perawan (Lebak Cawene);
    -. Tepi Belakang Palung Sungai (Birit Leuwi);
    -. Handeuleum;
    -. Hanjuang;
    -. Kalakay, jeung
    -. Tutunggul.

    Siar ku dia éta budak angon
    Jig geura narindak.
    Sanagara sahiji deui.
    Nusa Jaya,
    jaya deui,
    sabab ngadeg ratu adil; ratu adil nu sajati.
    Jig geura narindak,
    tapi ulah ngalieuk ka tukang
    .

    [Cari oleh kalian Bocah Angon itu.
    Segeralah bertindak.
    Negara bersatu kembali.
    Nusa akan jaya lagi,
    sebab akan diayomi oleh ratu adil, ratu adil yang sejati.
    Segeralah bertindak,
    tapi ingat jangan menoleh kebelakang.]

    Dongeng saya cukupkan hingga di sini, wedaran selanjutnya adalah naskah lengkap Uga Wangsit Siliwangi

    Nuhun. Sampurasun,

    cantrik bayuaji

    • Matur nuwun Ki Bayu,
      apakah tidak ada rujukan kitab yang membeberkan pergerakan komunitas masyarakat yang meyakini Jangka Jayabaya tsb ?
      Gunging samudra panuwun kula aturaken.

      • Katur Ki Gembleh:

        Insya Allah, pada wêdaran Ki Sabdå Palon Ki Nåyå Génggong yang akan datang, mudah-mudahan saya dapat menjlèntréhkannya ‘apa-siapanya’ mereka.
        Sumånggå Ki.

        • kulo nitip Jeneng ki,…mumpung
          durung keDHISIkan ki Gembleh,

          selamat siang ki Bayu,

          • lho, pas jamane iki dereng wonten gelar Menggung lho Ki,
            napa kersa mawi embel2
            Rakryan Yudha Pramana ?
            he….lucu….!!!!!

    • Matur sembah nuwun dongengipun Ki Bayuaji, kulo tenggo wedaran saklajengipun.

    • Ki Cantrik Bayuaji ingkang dahat kinurmatan. Matur nembah nuwun dongengan2ipun ki. Lha meniko kulo gadah simpenan hasil Copas, ……. nopo leres pamerangan 7 satrio meniko saking Ki Ronggowarsito? Nuwun.

      Ramalan 7 Satria Ronggowarsito
      Dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah “bekas” kerajaan Majapahit , yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :
      1. SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.
      2. SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.
      3. SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai BJ Habibie, Presiden Ketiga Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1998-1999.
      4. SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang cukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH. Abdurrahman Wahid, Presiden Keempat Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1999-2000.
      5. SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia. Berkuasa tahun 2000-2004.
      6. SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Ia akan selamat memimpin bangsa ini dengan baik manakala mau dan mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Satria Piningit atau setidaknya dengan seorang spiritualis sejati satria piningit yang hanya memikirkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak. Mengandalkan para birokrat dan teknokrat saja tak akan mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Ancaman bencana alam, disintegrasi bangsa dan anarkhisme seiring prahara yang terus terjadi akan memandulkan kebijakan yang diambil.
      7. SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU. Tokoh pemimpin yang amat sangat Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Allah SWT (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada Allah SWT, Insya Allah, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang sejati.

      • trus setelah SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU berarti kiamat dong ki..
        waduuuuhhh..
        aku belum nikah jee.. pdhl SBY dah mo turun 2014..hiks..

  15. Angin perputar-putar diatas Situ Kerautan Cipondoh, daun dan ranting beterbangan bergelantang. Riuh Kegaduhan di seputar Situ Kerautan yang biasanya begitu damai, sejuk adem tentrem loh jinawi, berubah luluh lantak, awut belantak adalah akibat pertempuran dua raksasa dikjaya adi ilmu selangit mentok.

    “menyerahlah”, berkata seorang raksasa berwajah priyayi mirip lakon Arjuna dalam wayang uwong.

    “Aku tidak akan menyerah”, berkata raksasa yang menjadi lawannya yang berwajah bringas, bermata tiga, tapi hanya satu mata diatas kening yang terbuka, betul – betul sosok yang begitu menakutkan.

    “Hampir disetiap jaman kita hidup kembali, bertempur seperti ini, tanpa seorangpun terkalahkan”, berkata seorang raksasa berwajah priyayi.

    “Satria Piningit”, berkata raksasa berwajah garang, “sebetulnya aku merasa iri kepadamu. Seluruh manusia berharap kehadiranmu, mereka menunggu kedatanganmu sebagai pahlawan”.

    “aku juga iri padamu, hampir seluruh manusia dapat kau tipu”, berkata seorang raksasa yang dipanggil namanya Satria piningit.

    “karena aku memberikan sorga yang nyata, sementara sorgamu begitu susah untuk mereka temukan”

    “engkau menipu mereka, dan engkau menghalangi mereka memilih sorgaku”, berkata Satria Piningit sambil menerjang dengan lontaran kakinya meluncur mengarah kedada raksasa bermata satu.

    Tapi dengan mudah lawannya mengegos kesamping, air situ bergelombang setiap kaki mereka berpijak, udara menjadi begitu panas, daun dan ranting pohon menjadi hangus terbakar akibat elmu mereka yang begitu dahyat menggrigisi siapapun yang menyaksikan.

    Namun tiba-tiba sesosok bayangan berkelebat meluncur dengan cepat dan tidak dapat dilihat dan diukur dengan kasat mata menyusup ditengah-tengah pertempuran.

    Jeger….!! Suara ledakan melonntarkan kedua raksasa yang tengah bertempur, keduanya terlempar beberapa langkah sampai didak dapat keseimbangan diri, langsung jatuh duduk.

    “siapa kau”, berkata garang raksasa bermata satu sambil memijit pantatnya yang ngilu mencoba menutupi kegentaran hatinya.

    Sementara itu Satria piniingit yang juga terjatuh duduk dapat mengukur tingkat elmu orang yang datang tiba-tiba .

    “maaf, siapa kisanak yang telah mengganggu pertempuran kami”, berkata Satria Piningit begitu santun.

    “asmanipun Mahesa Kompor”, berkata orang yang datang dengan tiba-tiba. “aku datang untuk menyelesaikan pertempuran abadi kalian yang tidak pernah selesai. Dari jaman ke jaman kalian dihidupkan kembali, dari jaman ke jaman kalian bertemu dan bertempur, tanpa ada yang dikalahkan tapi tanpa ada yang dimenangkan”

    “betul ??”, berkata Mahesa Kompor melotot memandang kepada raksasa bermata satu.

    “betul-betul”, berkata raksasa bermata satu.

    “betul ??”, berkata Mahesa Kompor sambil memandang sareh kepada Satria Piningit.

    “memang-memang betul”, berkata satria piningit sambil manggut-manggut.

    “carilah sebanyak-banyaknya pengikut kalian, tapi dengan janji, tidak ada pertempuran antara kalian maupun antara pengikut kalian, biarkan manusia memilih sorga yang kalian janjikan, dan kalian tidak akan berpengaruh apapun dihadapan sekelompok manuasia yang tidak bergeming dengan apapun bentuknya sorga yang engkau janjikan”

    “ada sekelompok manusia yang tidak menginginkan sorga ?”, berkata raksasa bermata Satu.

    “apa cirri-ciri mereka, agar aku tidak perlu mendekati mereka”, berkata satria piningit penasaran.

    “mata mereka ada empat, dua tersembunyi dibalik dada mereka, kepala mereka berjumlah empat, tiga tersembunyi di dalam pikiran mereka, kaki dan tangan
    mereka juga berjumlah empat, keduanya juga tersembunyi dibalik amal dan perbuatan mereka”, berkata Mahesa Kompor.”sekarang bubar, gue mau nyilem lagi”, berkata Mahesa Kompor sambil pelan-pelan tubuhnya menghilang masuk kedalam air situ kerautan cipondoh.Bleg………bleg………..bleg……………bleggggggggggggggggggggggggggggg.

    MAAF ASAL BERKOMEN…..JANGAN DIAMBIL HATI

    • Sebelum menyelam Maheso Kompor sempat bergumam sendiri ;”Lho, mataku, kepalaku, tanganku dan kakiku juga empat, kalau begitu “……blurrr “menyelam dululah sebelum didekati raksasa mata tiga…

    • Digatekena koh ky crita silat wiro sableng ya?

    • ???

    • ??? = hemat tinta printer?

  16. bledekan

    Barang nek ra ono diogrok-ogrok…bareng wis entuk banjur dibuang…..

    • Upin & Ipin.

      genk enjank Kyaine,
      tlatah Lendhut Benter mendung.
      pripun cuaca teng bumi Lancang Kuning ?

      • ket wau ndalu tansah pinayungan jawah…duweres ngantos dumugi sakniki..mendung teksih menggelayut….sakjane kondusif kangge manjal sarung…..

    • Upin & Ipin.

      genk enjank Kyaine,
      tlatah WETAN alas mendung.
      pripun cuaca teng bumi Lancang Kuning ?

      • Bang wetan sekitar lendut benther…mendung ki

  17. selamat pagi menjelang siang

  18. Dospundi, punopo Pak SAPAM sampun dangan?, nopo taksih pun “gondeli Pak Pulisi”? he..he..he..he… mBlayu ndisik…

  19. Sugeng siang.

  20. Sayange wes nduwe bojo
    Nanging aku wes kadung tresno
    Nelongso rasaning ati
    Yen aku ra klakon melu nduweni

    • Yen aku ra klakon MELU NDUWENI,
      lho apa yang dimaksud menjadi milik bersama…?

      weleh…weleh…weleh…..
      Kiaine aya aya wae….!!

      • Sanadyan ra iso nduweni, sing penting iso nyempil melu incip…ha ha ha
        Biasa nonggo

        • mbok ampun remen nerak pager(e) Ayu,
          langkung eco nerak cah Ayu lho Ki.

          • Sanadyan nonggo, tetep milih sing ayu kinyis kenyel…dijamin aman

  21. sepertinya gak ada rontal sampai wayan sepi bocah

  22. tilik gandok,ciluup, pamit maning

  23. Hadir ………….
    Kisanak, Nisanak, Nyisanak, kadangsanak, ….

  24. Gandok 88 ternyata wingit.
    yang punya padepokan tidak bisa mengganti/menambah tulisan yang sudah tertempel pada papan pengumuman.

    hikss…..

    monggo, sayur lodeh untuk persiapan makan malam.

    • Matur suwun lodeh pacitane…mung kirang krupuk puline…he he he..

      Keng Putro (Pak Lik Satpam) sampun dangan ki ?

      ???

    • Sugeng sonten….

      Sore2 sowan Ki Arema, langsung diparingi suguhan sayur lodeh. Matur nuwun sanget

  25. matur nuwun, sayur lodeh yen sonten ngaten ancen joooos

  26. Matur nuwun.

  27. kamsia
    sayur lodeh plus ikan kabus kering
    powenaknya………

  28. matur nuwun utk sayur lodehnya ki

  29. minggu malam dapet suguhan dari ki truno podang makan malam pake sayur lodeh, sambel trasi, pete bakar, nasinya panas2. masih tambah tempe goreng garing. ueeeenaaak tenannn, ….

    matur nuwun nggih ki, ….

  30. Matur Suwun Ki Arema,
    sampun dangu boten ngraosaken sayur lodeh,dadi kangen…

  31. sayur lodeh sudah dibantai……..
    sakaw lagi……..
    hiks……

  32. Tulung….tulung….tulung……(dengan nada titir)

    Kawit kala wau kula mBoten saged nyedhok sayur lodeh saking panci Ki TruPod,
    Sekul kula selak adem.

    Menapa kedah mawi laku tapa ngidang rumiyin nggih..?

    • Matur nuwun,
      sampun mBoten nggregeli malih,
      lodeh sak kuali sampun kula suntakaken sedaya.

      Ki Seno pancen karemane paring boga pawongan kang keluwen, matur nuwun.
      Matur nuwun ugi Ki TruPod.

  33. Lodeh-e nembe diangeti rumiyen ….
    MATUR SUWUN ……

    Hadu …… lali ngentas ….. LODEH-e asat.
    Nyuwun gantine hlhlp-089 nJih ….

  34. Wilujêng énjang

  35. Wolung ndino pati geni
    Wolu songo dak anti2

  36. Nyuwun pencerahan KI, Sayur lodeh Ki Trupod sampun kuli undhuh…..kok cuman setunggal halaman wordpress, terus mlebet gedhong pusoko, hasilipun jas bukak iket blangkon, sama saja sami mawon, ganti komputer nggih sami……


    Saya coba cek dua-duanya kok tidak apa-apa ya Ki
    Sukes ngunduh
    Coba dibuka lagi pada kesempatan yang lain, mungkin saluran internet yang sedang macet.

    Atau….,
    mohon komen ki sanak yang lain apakah ada masalah seperti Ki Budi Prasojo?

    • WordPress.com

      404 — File not found.

      You can create your own free blog on WordPress.com.

      • emailipun nopo ki, mangke dak japri kemawon…telung rontal (nek dereng gadhah)

        • Genk Enjink Ki PA,

          Kulo Nggih nyuwun bimbingan Ronntal 88
          Suwun…

          • digembol ki Truno…..tapi kedah ati2….mangke kecipratan lodahe ki Truno

          • Ki PA, kwali pun kulo walik ananging Rontal Kok Dereng Kepanggih ?
            Waduhhh..Sayur Lodeh luber ten Latar Padepokan, saged didukani Sesepuh Ki..?

        • Suwun Ki PA, niki wau nembe saged kulo undhuh lengkap….

    • Hasil undhuhannya cuma 1 kb seperti ini file.

      • istighfar dulu ingkang prasojo kang budi

        • Suwun tausiahipun Ki Nyantri, jazakalloh khoirol-jaza’

      • warni KOLORipun nopo ki…mbok menawi wonten gandengcenenge kaliyan unduhan…hikss

  37. SAwan ki….Eeeh kleru, SOWAn ki SENO

    • selamat SIANG kadang Pdls,

      seLAMAT datang pakDhe SATPAM…seLAMAT
      berTUGAS kembali.
      8songo dHE, kemaren ki SENOpati belom
      sempat mBUKA…wes telat se-HARI dari
      jadual semula.

      Hiks, parenk cantrik PAMIT merGAWE dHe

      • Ssst, (bisik-bisik) pakDhe SATPAM
        Pdls,…kulo badhe Antri piNG 20x

        yen 8songo diBIkak sore iNi…WiB

  38. sepi nyenyet tan ono janmo moro…kenyo moro…

    • HiiIIIks, hamBER rasanya ya ki…!!??

      • HiiIIIks, hamBERger rasanya ya ki…!!??

        Ayo..mbaleni moco komen2 lawas yuk..soko Adbm jilid 1 maneh..

        • eGAH,….nek karo Mentrik kulo
          he-Eeeh.

          manGGa ki, mangke kulo SUSUr

          • Ya mocone rana rene rono ngoten lho Ki..sak paran2…monggo nyosor..eh..nyusur !

  39. wolu songo ojo lungo
    ono buto ijo sak margo margo
    okeh sambe kolo
    ndang wengakno lawang donopertopo
    akeh sing arep sebo


Tinggalkan Balasan ke Suro Bengok Batalkan balasan